RAHA, LENTERASULTRA.COM –
Musabaqah Tilawatil Quran ke-XXIX Kabupaten Muna tahun 2022 tidak hanya membuat Asis Teo sibuk. Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kabag Kesra) Sekretariat Daerah Muna ini juga dibuat pusing. Penyebabnya, pejabat yang rutin menangani MTQ itu harus memutar otak memikirkan suksesnya acara itu, sementara dana yang tersedia sangat minim.
Asis Teo bilang, kegiatan MTQ biasanya membutuhkan ongkos Rp1,6 miliar. Tapi tahun ini, anggaran untuk hajatan syiar Islam itu tidak sampai Rp500 juta. “Minusnya 1 miliar rupiah,” katanya kepada reporter lenterasultra.com saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 7 Februari 2022.
Ia melanjutkan, MTQ Muna akan digelar di Kecamatan Napabalano, 10 sampai 12 Februari. Lokasi dan waktu tersebut hasil kesepakatan bersama antara Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran yang diketuai Wakil Bupati Muna, Bachrun dan para Camat. Padahal sebelumnya, MTQ akan dipusatkan di Kota Raha, tanggal 8 sampai 10 Februari.
“Dipindah di Raha salah satu cara kami menyiasati anggaran. Tapi karena masyarakat yang minta, maka di putuskan di Napabalano saja. Kalau pergeseran tanggal karena menyesuaikan waktu Bupati yang masih fokus perayaan Hari Pers Nasional,” sambungnya.
Selain itu, MTQ tahun ini juga hanya memertandingkan enam cabang lomba, dari biasanya 10 cabang. Ke enam cabang itu antara lain seni baca Al Quran, Qiraat, Hafalan, Fahmil, Tafsir dan Kasida. Empat cabang yang tidak diikutkan ialah syarhil, karya tulis ilmiah, kaligrafi, dan bintang vokalis. “Pengurangan itu juga karena dana,” jelasnya.
Meski minus Rp1 miliar, Asis Teo mengatakan sudah ada solusi dari Bupati Muna LM. Rusman Emba. Kekurangan dana itu nantinya akan di talangi lewat APBD Perubahan 2022. Namun konsekuensinya, kemungkinan besar hadiah bagi para peraih medali akan tertunda hingga dananya siap. “Kemungkinan APBD P akan dipercepat,” paparnya.
Reporter : Ode
Penulis : Ode
Editor : Adhi