LENTERASULTRA.COM, KENDARI – Kisruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Karya Bahari dan Tunas Bangsa Mandiri di pelabuhan New Port Bungkutoko terus terjadi. Buntut kejadian itu aktivitas bongkar muat dipelabuhan tersebut terganggu.
Kejadian ini dilatarbelakangi oleh adanya salah satu kelompok tenaga bongkar kerja muat (TKBM) yang mengklaim sebagai buruh yang berhak bekerja pada saat aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut.
Menyikapi hal itu, Kepala KSOP Kelas II Kendari, Letkol Marinir Agus Winarto menegaskan pihaknya tidak akan mengizinkan aktivitas bongkar muat sebelum dua kelompok buruh itu sepakat berdamai.
“Kuncinya itu dua kelompok buruh damai, kalau sudah damai pasti semua akan bisa bekerja lagi,”ucap Agus, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis 3 Februari 2022.
Agus menerangkan pihaknya tidak bermaksud menghalang-halangi pekerjaan buruh, melainkan menunda aktivitas bongkar muat sementara diakibatkan kondisi yang masih belum kondusif.
“Bukan dilarang, ditunda sampai masalah internal buruh selesai, ditambah lagi kapal asing ini tidak akan berlabuh kalau pelabuhan kacau,” beber Agus.
Ia menerangkan banyak kerugian yang akan dirasakan oleh masyarakat di Sultra jika aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bungkutoko terganggu, salah satunya adalah terhambatnya distribusi barang tertunda sehingga harga barang-barang bakal naik.
“Memang masyarakat harus paham kalau aktivitas bongkar muat terganggu pastilah harga barang-barang akan naik, tentu masyarkat yang dirugikan,”tambahnya.
Reporter : Burhanuddin
Penulis : Burhanuddin
Editor : Adhi