LENTERASULTRA.COM, JAKARTA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat hari ini telah terjadi satu kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11 mm dengan lama gempa 75 detik pasca erupsi di Gunung Semeru.
PVMBG mencatat Gunung Semeru juga terjadi 15 kali gempa guguran, kemudian 4 kali gempa harmonik, 2 kali gempa tektonik Jauh, dan 23 kali gempa hembusan.
“(Terjadi) 1 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11 mm, dan lama gempa 75 detik,” tulis PVMBG dalam laman resminya, Jumat (10/12/2021).
Sementara itu, PVMBG juga melaporkan kini gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. “Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 500-1000 meter dari puncak. Teramati api diam dan sinar api pada saat visual gunung api jelas,” jelasnya.
PVMBG pun meminta agar masyarakat, pengunjung, wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Radius dan jarak rekomendasi ini, kata PVMBG, akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya. “Agar masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.”
Selain itu, PVMBG meminta perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan. Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk).(kri/sindonews)