Profil Hasan Hanani, Anggota DPRD Bombana – Politisi Muda Pengibar Panji Kakbah –

Hasan Hanani, anggota DPRD Bombana

Bila anda punya waktu, luangkanlah waktu bertandang ke Desa Lampata dan Tapuahi di Rumbia Tengah, Bombana. Lalu tanyakanlah satu sosok bernama Hanani kepada warga di dua kampung itu. Anda pasti dibuat kagum karena mayoritas penduduk pasti mengenal sang tokoh. Lelaki yang pernah menjabat sebagai kepala desa, tiga periode berturut itu memang sudah “berpulang”. Tapi nama dan kebesarannya sebagai seorang pemimpin yang baik, masih dikenang banyak orang.

Ketokohan mendiang Hanani inilah yang jadi modal elektoral utama seorang anak muda bernama Hasan, saat memutuskan terjun ke dunia politik dan jadi calon anggota legislatif untuk DPRD Bombana di Pemilu 2019. Hasan adalah putra Hanani. “Siapalah saya ini. Siapa yang kenal saya saat jadi Caleg. Usia saya juga masih muda saat itu, baru 23 tahun. Tapi nama besar dan ketokohan bapak saya, akhirnya saya bisa terpilih,” buka Hasan Hanani, saat ditemui di Kantor DPRD Bombana, Rabu (24/11).

Ada elegi yang menguatkan tekad Hasan untuk terjun ke dunia politik. Ayahnya, Hanani, usai menjabat sebagai Kepala Desa Lampata, sempat ikut kontestasi di Pemilu 2014 silam dan terpilih duduk sebagai wakil rakyat. Sayangnya, usianya di DPRD Bombana tak lama. Ajal menjemput sang tokoh di tahun 2016, saat jabatannya masih tersisa tiga tahun lagi. Hasan benar-benar kehilangan seorang panutan hidup. “Usai saya baru 20 tahun waktu Bapak meninggal,” kenangnya.

Boleh jadi, Hasan merasa capaiannya saat ini memang berkat ayahnya. Tapi ada perbedaan besar keduanya soal karier politik. Jika orang tuanya terpilih jadi anggota DPRD dalam usia 44 tahun, maka Hasan sudah menyandang status legislator di saat usianya malah belum genap 24 tahun. Kesamaannya, ayah dan anak ini melenggang di parlemen di bawah naungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Keduanya tegak berdiri menjadi pengibar panji-panji Kakbah, gambar utama partai yang logonya didominasi warna hijau ini.

Di DPRD Bombana untuk periode 2019-2024 mencatatkan nama Hasan Hanani sebagai anggota dewan termuda. Dia terpilih melalui daerah pemilihan (dapil) 1 Rumbia, Rumbia Tengah, Kepulauan Masaloka Raya dan Mataoleo. Di dapil ini, pria kelahiran Desa Lampata tahun 1994 ini mengalahkan beberapa tokoh-tokoh besar, khususnya di internal partainya. Termasuk legislator petahana PPP, yang menggantikan ayahnya menyelesaikan masa tugas di periode 2014-2019.

Pria yang merayakan ulang tahun setiap tanggal 13 Desember ini, duduk di DPRD Bombana periode 2019-2024 setelah di Pemilu, 17 April 2019 lalu, 750 penduduk Rumbia dan pemekarannya mencoblos namanya di surat suara. Pemilih sebanyak itu di dapatkan Hasan dari berbagai TPS di Dapil 1. Ia tercatat dominan di dua desa yang pernah menjadi wilayah kekuasaan almarhum ayahnya, saat menjabat kepala desa.

Hasan Hanani

Dua desa itu yakni Tapuahi, Hasan meraih 300-suara serta Lampata dengan 160-an suara. Sementara 300-an suara lainnya tersebar di Masaloka Raya, Mataoleo dan Rumbia. Hasan mengaku, keterwakilannya di DPRD Bombana tidak luput dari nama besar dan ketokohan, popularitas serta jasa-jasa almarhum ayahnya, Hanani saat menjadi kepala Desa Lampata mulai tahun 1997 sampai tahun 2013.

Begitu juga dengan pengetahuannya berpolitik, pria yang kini masih memilih membujang itu mengaku tahu berpolitik berkat gurunya, almarhum Hanani. Hasan pertama kali diajarkan terjun berpolitik saat ayahnya memutuskan maju jadi calon anggota DPRD Bombana tahun 2014. Kala itu, Hasan ditugaskan almarhum ayahnya membantu mensosialisasikan kepada keluarga, masyarakat dan kerabatnya. Kerja kerasnya membuahkan hasil, ayahnya berhasil duduk di DPRD Bombana periode 2014-2019.

Melihat anaknya memiliki bakat berpolitik, Hanani mulai mengkader anak pertamanya itu. Yang dilakukan adalah memasukan Hasan sebagai pengurus harian dengan menjabat sebagai wakil ketua bidang pemuda dan olahraga. Harapan almarhum Hanani saat itu, dia ingin melihat Hasan sukses berpolitik sekaligus dipersiapkan sebagai penerusnya di DPRD Bombana setelah masa jabatannya berakhir.

Rencananya ini tidak sia-sia, anaknya akhirnya duduk di DPRD Bombana periode 2019-2024. Namun sayang, almarhum Hanani tidak ikut menikmati dan mendampingi anaknya dilantik sebagai wakil rakyat dari dapil Rumbia dan pemekarannya. Tapi yakinlah, dari satu tempat di surga, sang ayah tersenyum bisa melihat kesuksesan sang putra.

Kehilangan guru sekaligus orang tuanya diumur 44 tahun, menjadi pukulan bagi Hasan. Meski begitu, dia tidak mau mengalah dengan takdir. Lelaki muda yang menamatkan pendidikan menengah atasnya di Madrasah Aliyah (MA) di Kasipute tahun 2013 ini terus mengasah pengetahuan politiknya. Apalagi sepeninggal ayahnya, Hasan di dorong oleh keluarganya bertarung di DPRD Bombana.

Di tahun 2017, Hasan ikut terlibat dalam pesta demokrasi lima tahunan dengan agenda pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bombana periode 2017-2022. Hasan dilibatkan menjadi tim salah satu kandidat kepala daerah. Dinilai sudah mahir berpolitik dan sudah menginjak dewasa, pihak keluarga Hasan, mulai berembuk.

Mereka membahas agar ada generasi Hanani yang kembali ke DPRD Bombana. Pertemuan itu diprakarsai saudara almarhum bapaknya, Mahmuddin yang saat itu masih menjabat Kepala Desa Lampata. Selain itu, Haji Tahir, tokoh masyarakat Rumbia Tengah juga turut mendukung pertemuan itu. Pertemuan keluarga besar yang digelar di rumah almarhum Hanani itu memutuskan mendorong Hasan untuk maju di Pemilu 2019.

“Kalau tidak salah, saat itu bulan 6 tahun 2017,” kata Hasan. Keputusan itu diambil karena pihak keluarga mengigat jasa-jasa Hanani yang begitu baik dan dekat dengan masyarakat. Dari ketokohan bapaknya itu, pihak keluarga tidak akan susah mensosialisasikan Hasan. Kesepakatan itu tidak meleset. Rencana almarhum Hanani dan keluarga tercapai. Hasan terpilih.

Padahal, bila menilik komposisi para rival, baik di partai lain maupun di internal, sangat tidak mudah. Hanya lima kursi yang disiapkan di Dapil yang terdiri dari Kecamatan Rumbia, Rumbia Tengah, Mataoleo dan Masaloka ini, sementara para petarung rata-rata andal dan sudah matang di kancah politik lokal. Itulah kenapa Dapil ini dianggap “neraka”. Hasan lolos merebut kursi ketiga dari lima kursi yang ada.

Dengan terpilihnya sebagai wakil rakyat, Hasan berjanji akan tetap memperjuangan keinginan dan harapan wakil rakyat yang diwakilinya. Dia juga akan selalu menjaga nama besar dan ketokohan almarhum ayahnya, ibu dan keluarganya. Hasan juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang sudah memilih dirinya saat Pilcaleg 2019 lalu.

Selama dua tahun berada di DPRD Bombana, Hasan duduk sebagai anggota fraksi Persatuan Nurani. Kurang lebih 900 hari mengabdi, dirinya sudah memperjuangkan kepentingan masyarakat yang diwakilinya. Mulai dari pembangunan talud, drainase hingga infrastruktur lainnya. Hasan berdoa, semoga tetap diberi umur panjang dan bisa melalui tiga periode kepengurusannya di DPRD Bombana, sehingga bisa terus memperjuangkan apa yang menjadi tuntutan dan aspirasi masyarakat.(*)

Nama : Hasan Hanani
Alamat Desa Lampata, Kecamatan Rumbia Tengah.
Tempat Tanggal lahir, 13 Desember 1994..
Pendidikan
SD lauru 2007
MTSn Kasipute 2010
MA Kasipute 2013

Hasan Hananiprofil anggota dprd Bombana