Profil Iskandar, Wakil Ketua DPRD Bombana -Kiprah Gemilang Sang Kader Anyar-

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bombana, Iskandar, SP. Foto: dok LS

Boleh jadi, belum ada politisi dengan jejak sukses lebih baik dari seorang Iskandar. Ia seorang kader anyar di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Direkrut jadi bagian dari partai itu di tahun 2018, ia malah langsung didapuk jadi pimpinan partai. Tugasnya menata organisasi, mencari pengurus dan anggota, menyiapkan diri ikut Pemilu 2019. Tapi semua sukses dilaluinya dengan pencapaian luar biasa.

Di Bombana, PKB hanyalah partai semenjana. Dua edisi Pemilu sebelumnya yakni 2009 dan 2014, partai pimpinan Muhaimin Iskandar ini bahkan gagal mengirim kadernya ke parlemen. Namanya sama sekali tidak diperhitungkan di kancah politik lokal. Tapi Iskandar datang mengubah semuanya. Pemilu 2019, PKB menjelma menjadi partai hebat. Tiga kursi sukses diraih, plus bonus elektoralnya, berhak atas satu jatah Wakil Ketua DPRD. Tentu saja itu milik sang ketua, Iskandar.

Mereka yang pernah berinteraksi dengan lelaki ini, pastilah sepakat bila menyebutnya sebagai seorang organisatoris andal dengan kemampuan komunikasi yang piawai. Tuturannya tertata, intonasinya terjaga, emosinya terkontrol. Iskandar seolah terlahir untuk menjadi pemimpin. Segala kelebihannya itu pula yang menjadi modal elektoralnya hingga terpilih jadi anggota DPRD Bombana, setidaknya sampai tahun 2024 nanti.

Pria jangkung kelahiran Kabaena 1977 ini punya segudang pengalaman organisasi yang menempanya hingga menjadi seorang bervisi besar. Di lembaga legislatif, Iskandar merupakan kader baru dari PKB tapi langsung masuk jajaran elit politisi di daerah itu. Ia jadi salah satu dari tiga unsur pimpinan dewan Bombana. Di DPRD Bombana dia juga dikenal sebagai politisi yang sangat tenang saat menerima aspirasi dari siapapun serta menyampaikan ide dan buah pikirannya.

Jadi wakil rakyat memang menjadi impian lelaki yang berulang tahun setiap 29 Juli itu. Keinginannya menjadi seorang legislator terbesit saat dia masih menjabat sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bombana periode 2008-2013. Demi terjun kedunia politik dan ingin tampil sebagai calon anggota legislatif (caleg), alumni Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo ini sempat mengajukan pengunduran diri sebelum masa jabatannya sebagai penyelenggara Pemilu berakhir. Namun niatnya mundur lebih dini tidak terwujud, sebab pimpinannya di KPU Provinsi saat itu tidak merestui usulan pengunduran dirinya.

Wakil Ketua DPRD Bombana, Iskandar SP bersama empat anggota DPRD Bombana berdiskusi dengan petani porang di Kabupaten Madiun. Foto : Dok Pribadi Iskandar

Impiannya sebagai politisi baru terwujud seiring dengan berakhirnya jabatan sebagai anggota KPU Bombana periode kedua, di tahun 2013.  Bahkan usai pegabdiannya selama 8 tahun sebagai penyelenggara pemilu, Iskandar langsung terdaftar sebagai calon anggota legislatif periode 2014-2019.

Namanya masuk sebagai caleg dari Partai Bulan Bintang (PBB) dari daerah pemilihan pulau Kabaena. Dia terdaftar sebagai caleg di partai ini melalui tahapan pergantian perbaikan caleg. Iskandar menggantikan salah satu caleg dari PBB yang dinilai tidak memenuhi syarat oleh KPU.

Surat suara yang dikeluarkan KPU di Pemilu 2014 akhirnya memuat nama Iskandar sebagai salah satu kandidat anggota DPRD Bombana. Ia ada di urutan caleg PBB dari dapil Kabaena. Di partai dan di dapil yang sama namanya bersaing dengan ketua partainya, Ahmad Yani. Namun keberuntungan belum berpihak kepadanya. Suaranya berselisih hanya 20 suara dari Ahmad Yani, calon anggota DPRD incumbent.

Menjadi unsur pimpinan DPRD membuat Iskandar dekat dengan masyarakat yang diwakilinya. Iskandar ketiga dari kanan saat bertemu dengan konstituennya di Kabaena

Kegagalannya ini menjadi pengalaman dan awal kebangkitan bagi suami Hasriani Husain, seoran perempuan yang tercatat bekerja di Dinas Pertanian Kabupaten Bombana. Lima tahun kemudian, atau 2019 lalu, Iskandar kembali tampil sebagai calon anggota DPRD Bombana dari daerah pemilihan yang sama dengan bendera partai yang berbeda, PKB.

“Hijrahnya” Iskandar ke PKB bermula dari informasi adanya kekosongan jabatan dari partai berlogo bola dunia yang dikelilingi sembilan bintang ini, di Bombana. Beberapa kader partai berlogo bintang di Bombana mencari sosok yang bisa memimpin, karena ketuanya saat itu tidak mau lagi melanjutkan kepemimpinannya. Iskandar akirnya didapuk sebagai pelaksana ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Bombana.

Tugasnya lumayan banyak. Mulai membentuk pimpinan ranting, pimpinan anak cabang hingga pimpinan cabang semuanya hampir tak pernah ada, apalagi mengerjakan aktivitas kepartaian. Setelah rampung, anggota KPU Bombana periode 2003-2008 serta 2008-2013 ini, ditunjuk secara resmi menjadi Ketua DPC PKB Bombana.

Wakil Bupati Bombana, Johan Salim dan Wakil Ketua DPRD Bombana, Iskandar saat menghadiri peresmian Mal Pelayanan Publik. Foro : Adhi

Kepercayaan itu membuat Iskandar bekerja berat. Dia mulai melakukan persiapan verifikasi partainya untuk tampil di Pemilu 2019-2024. Dia juga menyiapkan kader-kader terbaik untuk berkompetisi di lima daerah pemilihan yang ada di Bombana dalam pesta demokrasi lima tahunan itu. Kerjanya di “gas” full.

Usaha yang ia lakukan dibantu beberapa kader lain benar-benar tidak menghianati hasil. Iskandar mampu mengangkat citra PKB di Bombana dengan menempatkan tiga kader terbaiknya di kursi DPRD Bombana. Selain dirinya dari dapil Kabaena, ada nama Nurcholis dari dapil Lantari Jaya, Rarowatu dan Rarowatu Utara serta Nasruddin dari dapil Poleang Timur dan pemekarannya. Khusus dirinya, saat pemilu 2019 lalu, Iskandar meraih 1200-an suara dan menjadi anggota DPRD yang menduduki kursi ketiga dari lima kursi yang diperebutkan dari dapil Kabaena.

Perolehan tiga kursi ini membuat satu kursi pimpinan menjadi jatah PKB. Kata anak keempat dari lima bersaudara pasangan suami istri almarhum Imbaadi dan Mboito ini, raihan ini sesuai konsolidasi target pemilu 2019, dimana salah satu targetnya mengutus kader dan menjadi pimpinan DPRD. “Kerja kerja kita saaat Pemilu 2019 untuk jadi pimpinan di DPRD Bombana. Alhamdulillah Allah memberikan keberpihakan dan tercapai. PKB merebut tiga dari target empat kursi dan menjadi pimpinan,” kata Iskandar.

Iskandar mengaku di PKB menerapkan politik silaturahim dan gratis di tengah politik transaksional masa kini. Dan ini terbukti. PKB yang tidak punya apa-apa kini bisa mengutus unsur pimpinan di DPRD. Modal PKB masuk ke pusaran politik local benar-benar hanya kepercayaan rakyat yang memberi amanah untuk melakukan perubahan, dan menginisiasi kebangkitan daerah.

Iskandar bersama Istrinya, Hasriani Husain

“PKB bukan berisi barisan pengusaha yang tajir, kami juga jauh dari lingkar kekuasaan lokal sehingga tidak ada irisan kepentingan di parlemen.  Kami hanya berafiliasi dengan rakyat, memetakan dengan baik potensi kader, menghitung dengan cermat peluang menang dan bekerja dengan ikhlas. Inilah hasilnya. Tiga kursi, plus pimpinan DPRD. Alhamdulilah,” urai Iskandar, kala ditanya bagaimana PKB bisa mendulang kegemilangan di Pemilu.

Kata Iskandar, ikut bergabungnya dirinya di DPRD Bombana menjadi sebuah pilihan pengabdian. Dia memutuskan masuk di lembaga legislatif agar bisa berhubungan langsung dengan hajat hidup orang banyak serta memberi warna dalam kehidupan dan cita-citanya. Ditanya mengapa menargetkan menjadi pimpinan di DPRD, Iskandar mengatakan, menjadi pimpinan dia turut serta membangun pemerintahan, bisa mewarnai kebijakan pemerintahan dan itu menjadi cita-cita partainya.

Wakil ketua DPRD Bombana, Iskandar (dua dari kanan) saat diterima sejumlah pejabat eselon dua Pemda Madiun saat kunker di daerah itu, akhir Januari 2020 lalu. Foto : Dok Pribadi Iskandar

Kendati sudah berusaha maksimal, Iskandar sadar bahwa ia dan PKB boleh jadi belum bisa memerankan politik strategis untuk umat dan daerah. Meski demikian, ia menyerahkan penilaian soal kiprah mereka di parlemen pada rakyat sebagai konstituen tertinggi yang menilainya.

Di DPRD Bombana, fraksi PKB tetap bekerja tegak lurus, ada garis perjuangannya membela kepentingan rakyat dan masyarakat. Terkait apa yang telah diberikan terhadap konstituennya selama dua tahun di DPRD, Iskandar mengatakan, dirinya tidak ingin membandingkan periode masa lalu dengan saat dirinya menjabat. Namun dia menilai, perubahan signifikan dan mendasar di Kabaena terjadi dimasa saat ini.

Perubahan infrastruktur jalan signifikan di masa berlima periode 2019-2024. Beberapa diantaranya, jalan dari Teomokole ke Sikeli, dari Tedubara ke Dongkala yang sudah dirigid, ada lagi poros baru di utara yang sudah dirigid beton serta jalan-jalan arteri yang menghubungkan kecamatan dan poros utama.

“Apakah ini peran saya atau teman-teman, apakah ini kesadaran sendiri oleh bupati atau didorong oleh DPRD, rakyatlah yang menilai. Yang pasti, ini dimulai di periode DPRD ini. Mudah-mudahan disisa tiga tahun di DPRD, saya dan teman-teman bisa memberikan warna lebih baik lagi buat Kabaena,” kuncinya.(*)

Nama Lengkap : Iskandar, SP

Tempat Tanggal Lahir : Kabaena, 29 Juli 1977

Pendidikan :

  1. SD Tedubara 1990
  2. MTSN Teomokole 1993
  3. SMAN Lere Ea Kabaena 1996
  4. Fakultas Pertanian Unhalu 1996 – 2002

Istri : Hasriani Husain, SP

Anak      1. Muhammad Falah Febriansyah

  1. Muhammad Fadil Faizullah

Jabatan :

1. Anggota KPU Bombana 2008 -2013 dan 2005-2008

2. Ketua PKB 2018

3. Wakil Ketua DPRD Bombana periode 2019 -2024

 

Iskandar Wakil ketua DPRD Bombanaprofil Iskandar