Kreasi dan Inovasi, Kunci Dapur Mama Yum Keluar dari Himpitan Pandemi 

Kreasi nasi tumpeng Dapur Mama Yum. Foto: Ist.

LANGARA, LENTERASULTRA.COM – Pandemi Covid-19 yang melanda sejak dua tahun terakhir memaksa para UMKM untuk selangkah lebih maju. Mereka yang sebelumnya hanya mengharapkan pesanan secara manual dan makan di tempat, mau tak mau harus mematuhi aturan pemerintah. Membatasi jam operasional hingga mengurangi kapasitas pengunjung.

Belum lagi lockdown yang sebelumnya sempat menghentikan banyak aktivitas warga. Tentu saja, hal ini pun membuat pelanggan kian menyusut sehingga omset penjualan kian berkurang.

 

Di tengah kondisi ini, satu-satunya cara yang dapat dilakukan adalah dengan berkreasi dan berinovasi, baik dari sisi pelayanan maupun produk yang dipasarkan. Hal inilah yang juga diterapkan oleh pemilik warung makan yang cukup sederhana, di sudut wilayah kepulauan di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Langara, Kabupaten Konawe Kepulauan.

 

Rumah makan yang diberi nama Dapur Mama Yum, milik Siswanto dan Ajeng ini awalnya hanya melayani makan di tempat dengan menu yang sederhana, seperti ayam lalapan, ayam goreng dan aneka seafood. Namun di saat pandemi kian menghimpit dan ia harus kehilangan banyak pembeli, pemilik usaha ini tak tinggal diam. Ajeng merancang menu yang mudah dibuat dan bisa dijual secara online dan layanan pesan antar. Misalnya saja gado-gado khas Surabaya. Dengan harga yang murah, yakni Rp15 ribu saja, warga yang juga terdampak pandemi tak lagi keberatan untuk merogoh kocek untuk membeli makanan ini.

Kreasi nasi putih Dapur Mama Yum. Foto: Ist.

 

Selain menu yang satu ini, Dapur Mama Yum juga kembali berinovasi dengan membuat nasi tumpeng. Makanan yang disajikan dalam nampan  besar atau tampah (penapis anyaman dari bambu-red) karyanya disajikan dengan tampilan yang sangat cantik. Ia juga melayani tumpeng mini porsi berdua atau sesuai keinginan pelanggan. Tak ingin nasi tumpeng ala kadarnya dengan tampilang yang monoton dan itu-itu saja, sang owner banyak belajar dengan memanfaatkan telepon genggamnya, agar nasi tumpeng dapat dibuat sesuai tema acara.

 

“Mencoba sesuatu yang baru itu perlu, apalagi di saat ekonomi sulit begini, jadi saya banyak belajar cara mengkreasikan dan menghias dari internet. Banyak sekali model, misalnya untuk ulang tahun pernikahan atau ulang tahun perusahaan. Tinggal kita saja yang pintar-pintar mengaplikasikan biar makin cantik,” ujarnya.

 

Dengan porsi tumpeng yang bervariasi, baik kecil, sedang maupun besar, semua warga yang hendak memesan untuk berbagai acara tak lagi terbebani dengan harga yang tinggi. Mereka bisa memesan sesuai kebutuhan dan kondisi keuangan.

 

“Memang targetnya kita bukan hanya orang yang punya acara besar dan harus tumpeng besar. Siapa pun walaupun hanya merayakan anniversary berdua bisa memesannya. Di sini ada harga mulai dari 50 ribu sampai 700 ribu untuk ukuran besar,” imbuhnya.

 

Reporter: Roro

Editor: Wulan

Berkreasi dan Berinovasidapur mama yumKunci Keluar dari Himpitan Pandemi