Baru Ditanam, Pohon Palem di Proyek Taman Dinas Kominfo Sudah Patah dan Terancam Mati

Pohon palem yang diadakan Dinas Kominfo dalam proyek taman sudah patah dan terancam mati. Padahal pohon ini baru saja ditanam. Foto diambil Senin (15/11/2021). Foto : Nuryadi

KENDARI, LENTERASULTRA.COM-
Proyek infrastruktur di Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sulawesi Tenggara (Sultra) dibangun setelah menebang pohon pelindung yang sudah puluhan tahun tumbuh. Setelah pohon gundul, dibangunlah taman dan ditanami pohon palem dan bunga pucuk merah sebagai pohon pengganti. Sayang, baru beberapa hari ditanam, pohon palem yang diadakan di proyek itu sudah patah dan terancam mati.

Ada 15 pohon palem serta 15 bunga pucuk merah yang dibeli dan ditanam diatas proyek itu.  Dari belasan pohon palem yang diadakan,  satu pohon terlihat berbeda dengan 14 pohon palem lainnya. Meski masih berdiri didalam taman, kondisi pohon ini sangat memiriskan. Dua daunnya terlihat sudah berubah warna menjadi coklat dan mengering. Tangkainya patah dan sudah menyentuh tanah. Sementara semua daun yang masih hijau plus tangkainya, juga sudah menyentuh pondasi hingga tanah tempat tumbuhnya.

Kondisi ini disebabkan karena, batang pohon palem yang baru ditanam itu, sudah patah. Batang pohon yang patah terlihat didekat batang yang membagi tangkai dan daun palem. Pegawai Dinas Kominfo yang dipercaya mengelola dan mengurus tanaman ini, sepertinya sudah berupaya mempertahankan batang, tangkai dan daun pohon palem yang patah ini, agar berdiri tegak. Ini terlihat dengan adanya kayu dengan panjang sekira 10 centimeter, lebar sekira 5 centimeter dan tebal 2 centimeter yang diikat dengan tali rafia berwarna hitam dibatang pohon yang patah.

Penampakan kayu yang digunakan untuk mengikat batang pohon yang patah. Foto : Nuryadi

“Itu masih ada kayu dan ikatannya dibatang pohon yang patah. Mungkin coba dipertahankan supaya batang yang patah ini bisa tumbuh,” kata pegawai berpakaian keki yang ditemui saat mengambil foto pohon palem yang patah.

Pohon palem yang patah, berada dijejeran sembilan pohon palem yang sudah ditanam. Pohon palem yang terancam mati ini, merupakan pohon keenam jika dihitung dari tanjakan jalan aspal menuju Dinas Kominfo, atau berada disisi kiri dan jejeran keempat, jika menapaki anak tangga dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) menuju kantor Ridwan Badala.

Penampakan pohon palem yang patah itu, sudah berubah Selasa (16/11/2021) pagi sekitar pukul 08.00 WITA. Daun berwarna coklat karena mengering serta daun hijau yang menyentuh tembok dan tanah sudah tidak terlihat. Disejumlah tangkai terlihat bekas potongan. Batang pohon yang terlihat patah, sudah berdiri tegak. Agar bisa seperti itu, pengelola taman di Dinas Kominfo Sultra memasangkan bidai atau gips, seperti mengobati seseorang yang mengalami patah tulang. Batang pohon yang patah ditempelkan dengan kayu dikedua sisi, lalu diikat dengan tali rafiah berwarna hitam.

Pohon palem yang patah sudah tidak memiliki daun lagi. Batang pohon yang patah sepertinya diupayakan berdiri tegak dengan dipasangkan gips. Foto daimbil Selasa (16/11/2021). Foto : Nuryadi

Kepala Dinas Kominfo Sultra, Ridwan Badalla sepertinya tertutup memberikan informasi terkait munculnya proyek taman ini. Wartawan lenterasultra.com, sudah berkali-kali melakukan konfirmasi terhadap “corong” Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara itu. Namun Ridwan tidak pernah merespon berbagai pertanyaan yang diajukan wartawan lenterasultra.com  melalui whatsAppnya, sebelum berita menyangkut proyek ini ditayangkan.

Penulis : Nuryadi
Editor : Nuryadi

Dinas Kominfo SultraKadis Kominfo SultraPohon Palem Terancam MatiPohon pelindung ditebangProyek PohonProyek Taman Dinas Kominfo SultraRidwan Badallah