KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Pohon-pohon pelindung yang sudah puluhan tahun tumbuh di depan Dinas Komunikasi dan Informasi Sulawesi Tenggara (Sultra) rupanya bukan tanpa sebab digunduli. Tanaman pelindung di Instansi itu habis ditebang diduga demi memuluskan pembangunan fisik di instansi yang kini dikendalikan Ridwan Badala itu.
Faktanya, setelah aneka pohon itu ditebang, kini muncul proyek taman. Lokasinya, tepat dibekas pohon-pohon pelindung yang pernah tumbuh rindang dengan dedaunan hijaunya. Proyek taman ini memanjang sekitar 50 meter lebih dari sisi Timur hingga Barat tepat di depan gedung Dinas Kominfo Sultra.
Meski memanjang puluhan meter, proyek taman ini tidak bersambung. Ada dua petak proyek taman yang dibangun dibekas tumbuhnya pohon-pohon pelindung itu. Kedua proyek taman ini dipisahkan anak tangga, yang menjadi salah satu jalur naik dan turun pegawai dari Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) menuju Dinas Kominfo atau sebaliknya.
Salah satu sisi dua proyek taman ini dibangun diatas tanggul dengan tinggi sekitar 2 meter lebih, yang jadii batas tanah antara Dinas Kominfo dan Dinas PTSP. Sementara salah satu sisinya, berdiri di sepanjang tanah Dinas Kominfo. Tinggi taman yang dibangun sekitar satu meter. Sementara lebar taman yang memanjang puluhan meter ini, sekitar satu meter.
Uniknya, setelah pohon-pohon pelindung dihabisi, perancang dan pembuat proyek taman ini, kembali menanamkan dua jenis tanaman di dalam taman itu. Satu pohon jenis palem, satunya lagi bunga pucuk merah. Jumlah dua tanaman yang baru ditanam ini masing-masing sebanyak 15 pohon, dan ditanam selang-seling dengan jarak antara dua sampai empat meter.
Karena baru ditanam, apalagi dimusim kemarau seperti saat ini, kedua tanaman ini sudah pasti membutuhkan tenaga untuk perawatannya agar bisa tumbuh. Setiap hari, minimal ada pegawai Dinas Kominfo atau orang lain untuk menyiramnya. Jika tidak, maka siap-siap tanaman tersebut akan mati. “Pekerjaan ini hanya menghabiskan anggaran saja. Sudah jelas ada pohon-pohon pelindung yang tumbuh subur, habis digunduli. Setah ditebang, ditanamkan lagi pohon,” kata kritik
Sampai berita ini tayang, belum diketahui siapa yang kerjakan proyek ini. Berapa anggaran yang diperlukan untuk membangun proyek tersebut juga belum diketahui. Termasuk apakah proyek ini dikelola sendiri oleh Dinas Kominfo atau bukan, belum ada kejelasan. Begitu juga dengan siapa yang bertanggung jawab dengan penggundulan pohon-pohon pelindung itu, belum diketahui.
Wartawan lenterasultra berkali-kali mempertanyakan hal ini kepada Ridwan Badala, Kepala Dinas Kominfo Sultra, namun Ridwan belum menjawab pertanyaan yang dilayangkan wartawan lenterasultra melalui whatsAppnya. Tidak sampai disitu, wartawan lenterasultra mencoba menghubungi Ridwan Badala melalui nomor kontaknya, namun tetap tidak merespon meski terdengar nada dering pertanda panggilan masuk. Wartawan lenterasultra kembali mengkonfirmasi hal ini kepada Ridwan Badala, Minggu (14/11/2021) sekitar pukul 10.11 WITA, namun hingga Senin (15/11/2021) sekitar pukul 07.43 WITA, Ridwan belum memberikan konfirmasi.
Wartawan lenterasultra.com mencoba mengkonfirmasi kepada Sekretaris Dinas Kominfo Sultra Ahmad Yasir, namun dia juga tidak berkomentar terkait penebangan pohon pelindung dan proyek taman itu. “Jangan saya (yang komentar),” kata Ahmad Yasir saat dihubungi via ponselnya, Minggu (14/11/2021).
Penulis : Nuryadi
Editor : Nuryadi