JAKARTA, LENTERASULTRA.COM- Mes Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara di Jakarta diduduki mahasiswa dan mahasiswi asal Bumi Anoa yang kuliah di ibu kota negara. Aksi ini dilakukan sebagai akibat dari tidak adanya tindak lanjut dari tuntutan mereka terkait permintaan bantuan biaya kos dan uang kuliah dari Pemprov Sulawesi Tenggara.
Kantor perwakilan Pemprov Sultra yang diduduki mahasiswa terletak di jalan Sumenep RT.11/RW.4, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat. Sekitar 80-an mahasiwa dari sejumlah kabupaten dan kota di Sultra “menguasai” mes di jalan Sumenep. Mereka bahkan menduduki kantor perwakilan Pemprov Sultra selama dua hari dua malam.
Parahnya, selama 2 x 24 jam menduduki mes Pemprov Sultra, tidak ada satupun staf apalagi pejabat yang tinggal di kantor perwakilan di jalan Sumenep menemui mereka. “Mulai Kamis (11/11/2021) sekitar jam 2 (jam 14.00 WIB) kita duduki hingga Sabtu (13/11) malam kami tinggalkan,” kata Irjal Ridwan salah satu mahasiswa yang menduduki mes Sultra di Sumenep.
Mahasiswa dari Kabupaten Konawe ini mengaku, sekitar 80-an orang mahasiswa dan mahasiswa yang menduduki mes di jalan Sumenep, merupakan putra-putri daerah Sultra yang menempuh pendidikan di tiga universitas. Ada dari Ibnu Chaldun Jakarta, Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Jayabaya. “Selama kami duduki tidak ada satupun yang temui dari kantor perwakilan (mes di Sumenep),” katanya.
Mahasiswa semester 7 Universitas Ibnu Chaldun ini bercerita, mes Sultra sengaja diduduki karena ingin mempertanyakan kelanjutan aksi demonstrasi mereka yang digelar 4 November lalu di mes Sultra di Menara Global. Kehadiran mahasiswa di kantor perwakilan Sultra, jalan Jendral Gatot Subroto saat itu, meminta kepada Gubernur Ali Mazi agar membantu beban hidup mahasiswa-mahasiswa asal Sultra yang kuliah di Jakarta yang dirasakan selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
“Selama Covid-19, mahasiswa asal Sultra di Jakarta kesulitan ekonomi. Biaya kuliah terhambat, pembayaran rumah kontrakan tertunda, bahkan satu rumah kontrakan di Rawangun berisi 15 kamar yang dihuni mahasiswa asal Sultra terpaksa ditutup oleh pemiliknya karena sudah menunggak pembayaran selama 3 bulan,” kara Irjal, kepada Adi, wartawan lenterasultra.com via ponselnya, Minggu (14/11/2021).
Saat tuntutan ini disampaikan di mes Menara Global, dia bersama rekan-rekannya diterima salah satu staf dan berjanji akan memfasilitasi dan menyampaikan tuntutan mereka kepada gubernur. Namun hingga dua pekan berlalu, tuntutan ini tidak terealisasi. “Makanya kami turun lagi dengan menduduki mes di Sumenep,” sambungnya.
Irjal mengaku, selama dua hari dua malam “menguasai” mess Sumenep, dia bersama 80-an rekan-rekannya tidur di teras hingga di garasi mes di Sumenep. Di dua tempat ini, mereka membaur bersama mahasiswi demi menyuarakan aspirasi mereka.
“Di daerah lain seperti di Yogya, Gubernur memperhatikan nasib mahasiswa asal Sultra. Kami di Jakarta ini juga sama, mahasiswa asal Sultra. Tolong diperlakukan sama, karena selama Covid-19, kami terhimpit ekonomi dan menyebabkan penyelesaian studi terhambat hingga keluar dari rumah kontrakan karena tidak sanggup lagi membayar,” ungkap Irjal mewakili rekan-rekannya.
Penulis : Kenzou
Editor : Nuryadi