JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Indonesia peluang besar mendominasi pasar di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Pasalnya, pada tahun 2040 penduduk dunia yang akan tumbuh hanya di kawasan itu. Tidak heran, Asia Pasifik dam Afrika diproyeksi menjadi pusat pertumbuhan dunia.
Menurut Duta Besar RI untuk Zimbabwe dan Zambia Dewa M. Juniarta Sastrawan, Indonesia bisa memainkan peran besar apalagi saat ini hubungan Indonesia dengan negara di kawasan Afrika juga terjalin dengan baik sehingga peluang untuk mendongkrak perdagangan serta investasi juga terbuka lebar.
Hubungan baik Indonesia dengan negara di kawasan Afrika menjadi kunci untuk meningkatkan hubungan dagang atau kerja sama ekonomi dunia. Sementara itu terkait Zimbabwe, pemerintah negara ini mempunyai visi 2030 menjadi negara berpenghasilan menengah atas. Hal ini didukung dengan strategi rencana pembangunan lima tahunan, periode pertama 2020-2025 dan kedua 2026-2030.
Zimbabwe juga memiliki perencanaan ekonomi yang jelas melalui strategi pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang.
“Hal ini menjadi kesempatan untuk perdagangan dan investasi. Dari beberapa strategi tersebut akan menjadi peluang ekspor komoditas untuk diproduksi di Zimbabwe. Misalnya minyak kelapa sawit Indonesia diolah menjadi minyak goreng di Zimbabwe,” urainya dikutip dari asiatoday.id.
Untuk produk lainnya khususnya produk jadi, pemerintah Zimbabwe memberikan kebijakan baru yaitu subsidi untuk para importir. Produk impor tersebut difasilitasi dengan tidak dikenakan bea masuk hingga produk tersebut terjual.
“Ini memberikan dampak positif bagi perdagangan Indonesia. Kami terus mencoba untuk mempromosikan kepada pelaku usaha Indonesia agar memanfaatkan kesempatan ini,” ujarnya.
Sedangkan untuk Zambia, pemerintah negara ini berkomitmen dalam proses pemulihan ekonomi dan ini akan memberikan peluang juga bagi Indonesia. Selain itu, Indonesia juga akan lebih diuntungkan dengan dengan adanya perjanjian Africa Continent Free Trade Agreement (ACFTA).
Dewa menambahkan, pembeli (buyer) dari Zimbabwe selalu berpartisipasi dalam TEI dari waktu ke waktu. Sebagian besar buyer tersebut telah melakukan kontak dengan pelaku usaha Indonesia.
“Diharapkan buyer dapat melakukan kontak lebih jauh dengan pelaku usaha peserta TEI-DE. Kami akan selalu memfasilitasi pelaku usaha Indonesia, Zimbabwe, dan Zambia untuk meningkatkan volume perdagangan,” tandasnya. (ATN)