BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan jika selama pandemi Covid-19, harta penyelenggara negara mengalami kenaikan. Hal ini juga terjadi kepada dokter Sunandar MM.Kes, salah satu penyelenggara negara di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
Selama wabah virus corona melanda Bombana, harta Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melejit hingga mencapai angka Rp 2 Miliar lebih. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK periodik 2020, total harta kekayaan Sunandar termaktub sebesar Rp. 4.974.976.399. Jumlah ini naik sekitar Rp 2.059.952.239 jika dibandingkan LHKPN tahun 2019 yakni Rp. 2.915.024.100.
Kenaikan harta Sunandar yang mendekati angka 100 persen terjadi saat dia masih menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Bombana. Sesuai penelusuran wartawan lenterasultra.com di situs elhkpn KPK, harta Sunandar yang mengalami kenaikan adalah tanah dan bangunan.
Di LHKPN tahun 2019, mantan Direktur RSUD Bombana ini hanya memiliki 7 bidang tanah. Total nilainya sebesar Rp 562.500.000. (Data diakhir berita ini). Jika dibandingkan LHKPN tahun 2020, harta tanah dan bangunan Aparatur Sipil Negara (ASN) berlatar belakang dokter ini, naik menjadi 9 bidang tanah dan bangunan atau bertambah 2 bidang tanah dan bangunan.
Tambahan dua bidang tanah ini sangat signifikan harganya. Pertama, tanah dan bangunan seluas 2.378 dan 256 meter persegi di Kabupaten Bombana, hasil sendiri senilai Rp 1.344.258.000. Kedua, tanah dan bangunan seluas 587 dan 280 meter persegi di Kabupaten Bombana, hasil sendiri senilai Rp 350 juta (Data LHKPN tahun 2020).
Selain itu, tambahan harta lain Sunandar di tahun 2020 adalah tanah dan bangunan seluas 250 meter persegi di Kabupaten Bombana, hasil sendiri mencapai Rp 150 juta. Tambahan lain adalah harta berupa alat transportasi dan mesin. Di LHKPN tahun 2020, Sunandar melaporkan tambahan satu mobil Honda minibus tahun 2018, hasil sendiri senilai Rp 140 juta.
Dokter Sunandar menjadi salah satu pejabat senior di Pemkab Bombana. Dia tercatat sudah dua kali menduduki kursi eselon dua. Kepala Dinas Kesehatan merupakan karir pertamanya di level eselon dua.
Di jabatan “basah” ini, Sunandar mencatatkan diri sebagai Kadis Kesehatan terlama sejak Kabupaten Bombana berdiri menjadi daerah otonom tahun 2003 lalu. Sunandar menjabat Kadis Kesehatan kurang lebih 10 tahun. Dia pertama dilantik jadi Kadis Kesehatan tahun 2011 lalu, di era kepemimpinan Muhammad Hakku Wahab sebagai Pj Bupati Bombana.
Jabatan “empuk” ini baru bergeser diakhir Mei 2021 lalu. Bupati Bombana, Haji Tafdil menggesernya sebagai Kepala Badan Kesbangpol. Jabatan yang hampir satu dasawarsa dikendalikannya diserahkan kepada Darwin yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan Daerah.
Berikut Harta Kekayaan Sunandar versi LHKPN KPK Tahun 2019
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 582.500.000
1. Tanah Seluas 450 m2 di KAB / KOTA BOMBANA, HASIL SENDIRI Rp. 7.500.000
2. Tanah Seluas 865 m2 di KAB / KOTA BOMBANA, HASIL SENDIRI Rp. 10.000.000
3. Tanah Seluas 40 m2 di KAB / KOTA BOMBANA, HASIL SENDIRI Rp.40.000.000
4. Tanah Seluas 7600 m2 di KAB. BOMBANA, HASIL SENDIRI Rp. 20.000.000
5. Tanah Seluas 446.6 m2 di Kab BOMBANA, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000
6. Tanah Seluas 7.134 m2 di Kab BOMBANA, HASIL SENDIRI Rp. 35.000.000
7. Tanah dan Bangunan Seluas 404 m2/230 m2 di KAB. Bombana, Hasil Sendiri, Rp 300.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN
1. Motor, Yamaha Sepeda motor tahun 2005, hasil sendiri Rp 5.000.000
2. Motor, Honda sepeda motor tahun 2012, hasil sendiri Rp 7.000.000
C. Harta Bergerak lainnya Rp 164 juta
D. Kas dan Setara Kas Rp. 2.176.524.100
Total Harta Rp. 2.915.024.100
Sumber : LHKPN KPK Tahun 2019
Penulis : Adhi