KENDARI,LENTERASULTRA.COM – Meski pandemi Covid-19 belum berakhir, namun Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) perwakilan Sulawesi Tenggara memproyeksikan bahwa kondisi ekonomi Sultra pada kuartal III tahun 2021 akan semakin membaik. Pasalnya pemerintah di tingkat pusat maupun daerah terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kepala kantor wilayah DJPb Sultra, Arif Wibawa mengungkapkan, pada kuartal kedua tahun ini, optimisme terhadap perbaikan ekonomi semakin nampak. Diproyeksikan bakal membaik hingga kuartal berikutnya. Tolak ukur adanya perbaikan yaitu diberbagai sektor menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Pemulihan ekonomi Sultra ditopang oleh berbagai faktor diantaranya melalui pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Ultra Mikro (UMi), Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan subsidi bunga telah mendorong sektor perdagangan tumbuh hingga 6,78 persen dan menjadi sumber terbesar pertumbuhan ekonomi Sultra.
“Konsumsi masyarakat tumbuh seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat. Pemerintah berupaya menjaga daya beli masyarakat melalui beragam program PEN kluster perlindungan sosial,” ujarnya saat ditemui, Selasa (28/09/2021).
Pemerintah menjaga ketersediaan bahan pangan dan daya beli masyarakat melalui berbagai program. Inflasi Sultra pada kuartal kedua 2021 cukup terkendali yakni 1,28 persen, berada di bawah sasaran inflasi 3 persen. Sedangkan inflasi pada kuartal kedua 2021 didorong oleh perayaan hari besar dan umumnya dipicu komoditas makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga, dan tarif angkutan umum.
Lanjutnya, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berdampak pada pengurangan aktivitas masyarakat pada pusat transportasi dan tempat kerja. Penurunan aktivitas pada pusat transportasi umum akan berdampak terhadap sektor transportasi dan perdagangan serta penyediaan akomodasi, makan dan minum.
“Namun, penurunan pada kedua sektor ini tidak akan terlalu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena pangsanya yang relatif kecil,” ucapnya.
Dia menambahkan, kinerja perekonomian Sultra akan berlanjut pada fase pemulihan serta membutuhkan penanganan pandemi yang masif seperti efektivitas penanganan Covid-19 dan vaksinasi.
“Ekspansi program PEN mestinya tidak hanya dari penguatan daya beli masyarakat tetapi juga penguatan sisi supply yang mencakup dukungan terhadap UMKM dan mendorong daya saing daerah,” tutupnya.
Reporter: Sri Ariani
Editor: Wulan