JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia kembali digaungkan. Gagasan ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berbicara pada momentum Hari Maritim Nasional 2021, Kamis (23/9/2021).
Presiden Jokowi secara meyakinkan menyatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 17 ribu pulau dengan garis pantai lebih dari 108 kilometer, harus menjadi poros maritim dunia. Sebagai negara dengan kekayaan hayati laut terbesar di dunia, sudah selayaknya Indonesia memperkokoh economic growth, growth ekonomi.
Menurut Jokowi, sebagai negara maritim terbesar di dunia, seluruh elemen bangsa Indonesia harus bekerja keras untuk meningkatkan konektivitas laut.
“Kita harus meningkatkan keamanan maritim untuk melindungi kepentingan rakyat dan kepentingan nasional kita. Kita harus memberdayakan potensi maritim untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan untuk meningkatkan nilai tambah, serta mempersatukan negara kita Indonesia,” ujarnya.
Pemerintah secara terus-menerus bekerja untuk meningkatkan konektivitas ribuan pulau di seantero wilayah Indonesia.
“Bukan hanya melalui pembangunan pelabuhan besar dan kecil yang berada di pulau-pulau kecil dan terisolasi, tetapi juga menghubungkannya melalui program tol laut untuk mempermudah mobilitas barang dan orang antarpulau dalam rangka menjamin pelayanan masyarakat yang lebih baik dan meningkatkan nilai tambah ekonomi lokal,” ujarnya.
Meskipun lokasinya jauh dari pusat-pusat kegiatan ekonomi nasional, pulau-pulau terpencil dan masyarakat pantai memiliki/mempunyai potensi perekonomian yang tinggi.
Potensi industri pangan yang berbasis laut seperti perikanan dan hayati laut, potensi pariwisata maritim dengan memanfaatkan kekayaan dan keindahan laut, potensi industri obat dan suplemen kesehatan berbasis kekayaan hayati dan nabati laut, bisa menjadi basis pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merata ke seluruh pelosok Nusantara.
Selain itu, dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi menempati posisi sangat strategis untuk mendukung upaya pemerintah.
“Laut bukanlah pemisah. Laut adalah penghubung antarpulau. Laut bukanlah belakang rumah yang kita punggungi, tetapi laut adalah halaman rumah tempat kita menghadap,” ujarnya.
Presiden Jokowi secara tegas menyatakan, laut bukanlah tempat untuk membuang yang tidak kita perlukan, tapi laut adalah tempat kita bersandar hidup. Sebab, laut adalah sumber penghidupan di mana banyak rezeki tersimpan di dalamnya.
Laut adalah anugerah Tuhan yang harus dijaga dan harus dimuliakan. Oleh karena itu, pemanfaatan kekayaan laut harus dilakukan secara bijak.
Laut harus dijaga untuk kepentingan generasi sekarang dan juga generasi yang akan datang. Pemanfaatan sumber daya maritim itu perlu, tapi harus secara arif dan bijak. Penangkapan ikan di laut itu perlu, tapi pola penangkapannya harus terukur sesuai asas keberlanjutan sumber daya laut.
“Sekali lagi, sikap arif dan bijak, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi secara arif dan bijak akan membuat kita menjadi negara yang kuat dan makmur berbasis kekuatan kemaritiman kita. Selamat Hari Maritim Nasional. Mari kita wujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Indonesia yang maju dan berkeadilan,” pungkas Presiden Jokowi. (ATN)