KENDARI, LENTERASULTRA.COM-
Fasilitas di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) bertambah lagi. Rumah sakit Polri itu, kini memiliki laboratorium (Lab) Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memeriksa sampel swab Covid-19.
Lab PCR RS Bhayangkara, sudah mulai beroperasi Selasa (14/9/2021). Sejak difungsikan, banyak warga yang datang di Rumah Sakit Bhayangkara untuk memeriksa dan meminta rekomendasi bebas Covid-19 sebagai syarat perjalanan ke luar daerah.
Dua hari difungsikan tepatnya, Kamis (16/9/2021), Lab PCR milik RS Bhayangkara ditinjau Kapolda Sultra, Irjen Yan Sultra Indrajaya. Ada beberapa lokasi yang ditinjau Kapolda. Mulai dari tempat antri warga hingga ruang pengambilan sampel.
Saat berada di RS Bhayangkara, Kapolda didampingi Kepala Rumah Sakit Bhayangkara AKBP dr Sukardi. Dari Kepala rumah sakit, Kapolda banyak mendapat penjelasan terkait keberadaan Lab PCR tersebut. “Baru dua hari beroperasi jenderal,” kata Sukardi, kepada Kapolda.
Irjen Yan Sultra mengatakan, keberadaan Lab PCR ini, bisa membantu mendeteksi Covid-19, sehingga begitu diketahui hasilnya, bisa diambil langkah-langkah untuk pencegahan dan pengendalian potensi penularan Covid-19. Kehadiran Lab PCR ini, juga membantu masyarakat yang membutuhkan persyaratan bebas Covid-19 saat melakukan perjalanan keluar daerah. “Lab PCR ini bukan hanya dikhususkan bagi anggota dan keluarga Polri, masyarakat umum bisa melakukan swab tes PCR di rumah sakit bhayangkara,” kata Kapolda.
Sementara Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, AKBP dr Sukardi mengatakan, sejak Lab PCR RS Bhayangkara beroperasi, animo masyarakat untuk memeriksakan diri sangat tinggi. Kebanyakan diantara mereka adalah yang ingin melakukan perjalanan keluar daerah.
Sukardi mengatakan, setiap hari Lab PCR di RS Bhayangkara bisa melayani pemeriksaan PCR hingga 98 sampel, dimana 12 sampel diantaranya adalah sampel kontrol. Hasil dari pemeriksaan swab PCR ini, bisa keluar paling lama delapan jam. Mengenai biayanya, dokter dengan pangkat dua melati di pundaknya ini mengatakan, tarif yang dibebankan disesuaikan dengan peraturan Kementrian Kesehatan yakni Rp 525 ribu rupiah.
Penulis : Adhi