JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Chatham House, sebuah lembaga independen yang berbasis di London, Inggris mengungkapkan bahwa krisis pangan dunia bisa terjadi pada 2040 seiring pertumbuhan populasi dunia dan dampak perubahan iklim.
Pasalnya, dampak iklim yang parah akan terjadi pada 2040 jika negara-negara tidak mengurangi emisi, menurut laporan lembaga itu. Hasil tanaman pokok diperkirakan akan menurun hampir sepertiga pada 2050 kecuali emisi dapat dikurangi secara drastis dalam 10 tahun ke depan. Sementara itu, petani perlu menanam hampir 50 persen lebih banyak makanan untuk memenuhi permintaan global.
“Kami dapat memperkirakan harga seluruh makanan pokok akan naik signifikan. Kami juga memperkirakan akan terjadi kekurangan pangan di beberapa bagian dunia,” kata kepala penelitian Daniel Quiggin, dikutip dari asiatoday.id.
Dalam penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa proporsi lahan pertanian akan terdampak oleh kekeringan hingga 32 persen per tahun. Kerugian juga akan terjadi sebanyak 10 persen atau lebih dari produksi jagung di empat negara eksportir teratas pada 2040-an.
“Tanaman utama dari gandum hingga kedelai dan beras cenderung mengalami penurunan hasil secara tajam karena kekeringan dan periode pertumbuhan yang lebih pendek,” kata Quiggin. (ATN)