Vaksinasi Covid-19 di Bombana, Dulu Dihindari, Sekarang Justru Dicari

Kepala bidang Pelayanan dan Pencgenalian Penyakit Dinas Kesehatan Bombana, Andi Ira Anggraeny saat menerima suntikan vaksinasi booster moderna. Foto : Istimewa

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Pemerintah daerah Kabupaten Bombana terus berpacu dengan waktu guna mempercepat program vaksinasi Covid-19 di wilayahnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melaksanakan program sepekan vaksin. Selama enam hari berturut-turut, petugas kesehatan dan dokter turun di desa-desa dan kelurahan memberikan suntikan vaksin kepada masyarakat.

Sudah tiga pekan program ini dilaksanakan. Pekan vaksinasi pertama dihelat tanggal 19 – 26 Juni 2021. Kemudian dilanjutkan pekan vaksinasi kedua, mulai tanggal 2 hingga 7 Agustus serta pekan vaksinasi ketiga mulai tanggal 16 sampai 21 Agustus 2021.  Selama tiga pekan dilaksanakan vaksinasi, tercatat 24.330 warga Bombana yang menerima suntikan vaksin baik dosis satu maupun dua.  Padahal sebelum program ini digelar, vaksinasi Covid-19 di Bombana tidak lebih dari 5 ribu orang.

Setiap kali pekan vaksinasi dilaksanakan, antusias masyarakat untuk menerima vaksin sangat tinggi. Salah satu buktinya, setiap vaksinasi digelar, stok vaksin yang ada di daerah itu selalu habis. “Sudah tiga pekan program sepekan vaksin kami gelar. Setiap pelaksanaannya, selalu ramai dengan antrian masyarakat yang ingin vaksin. Stok vaksin yang tersedia juga selalu habis. Ini menjadi bukti, jika kesadaran masyarakat Bombana untuk menerima vaksinasi Covid-19 sangat tinggi,” kata Darwin Ismail, Kepala Dinas Kesehatan Bombana.

Darwin mengatakan, vaksinasi Covid-19, kini menjadi cahaya ditengah pandemi covid-19 yang melanda negeri ini dalam setahun terakhir.  Masyarakat  khususnya di Kabupaten Bombana, kini sudah merasakan manfaat pemberian vaksin. Darwin mengenang perbedaan pelaksanaan vaksinasi, saat pertama kali diluncurkan akhir Januari 2021 lalu.  Saat itu, banyak masyarakat di daerahnya yang tidak mau menerima vaksinasi.  Jangankan namanya mau didata menerima vaksin, melihat vaksinator yang berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap takut dan memilih kabur.

“Waktu pertama vaksin digaungkan, warga memilih menghindar bahkan lari kalau divaksin. Sekarang terbalik. Masyarakat mendatangi puskesmas atau mencari vaksinator untuk divaksin,” katanya. Yang jadi masalah saat ini lanjut Darwin  adalah ketersedian vaksin yang sangat terbatas. Disaat masyarakat mencari vaksinator untuk divaksin, stok vaksin Covid-19 kadang sudah tidak tersedia. Hal seperti ini, sering terjadi dan dialami selama program sepekan vaksinasi dilaksanakan.

“Setelah vaksinasi sepekan tahap ketiga saja, kami sudah kehabisan stok lagi. Personel saya, tengah menunggu jadwal untuk mendapatkan tambahan vaksin lagi dari Dinas Kesehatan Provinsi. Itupun kuotanya terbatas sekitar 3 ribu sampai 4 ribu dosis,” sambungnya. Darwin mengaku, pihaknya menyambut baik perubahan perilaku masyarakat terkait vaksinasi Covid-19. Saat ini, Dinas Kesehatan Bombana tengah fokus mengejar target vaksinasi sebanyak 114.474 orang.  Hingga menjelang akhir Agustus 2021 ini, dari target tersebut, sebanyak 28.319 atau sekitar 24,71 persen  sudah direalisasikan.

Kepala bidang Pelayanan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana, Andi Ira Anggraeny mengaku, antrian warga di Bombana yang ingin menerima vaksin mulai terjadi sejak tiga bulan terakhir.  Ini menandakan kesadaran masyarakat untuk sehat dan terhindar dari Covid-19 mulai tinggi. Bahkan tidak sedikit penduduk Bombana, selalu mencari tau jadwal vaksin. “Sekarang banyak yang mencari dan menunggu jadwal vaksin. Cuma kendala di lapangan, stok yang kurang,” katanya.

Jika dibandingkan dengan diawal-awal vaksinasi, sangat jauh berbeda. Warga banyak yang takut vaksin. Andi Ira menilai, perubahan ini disebababkan karena warga sudah tahu dan teredukasi dengan manfaat vaksinasi Covid-19, penduduk Bombana juga sudah tidak terhasut dengan informasi hoaks mengenai vaksin, serta banyaknya masyarakat yang sudah menerima vaksinasi baik dosis satu dan dua, tidak merasakan gejala apapun usai mendapat suntikan vaksin. “Kalau pertama kali vaksinasi dicanangkan awal Januari lalu, ketakutan masyarakat untuk menerima vaksin disebabkan karena banyaknya informasi hoaks terkait vaksinasi covid-19. Sekarang warga sudah teredukasi akan pentingnya vaksinasi Covid-19,” ungkapnya.

Penulis : Adhi

 

berita sultraBombanadulu dihindari sekarang dicariVaksinasi Covid-19