Gorontalo Canangkan Vaksinasi Covid-19 pada Lebih 7.000 Ibu Hamil

Seorang ibu hamil tiba untuk tes swab virus corona COVID-19 di Surabaya pada 21 Juli 2020. Pemprov Gorontalo sedang menggalakkan program vaksinasi bagi ibu hamil. (Foto: AFP/Juni Kriswanto)

Sejak pandemi Covid-19 merebak pada Maret 2020, sedikitnya 35 ibu hamil di Provinsi Gorontalo terjangkit virus tersebut. Dari angka itu, tiga di antaranya bahkan meninggal dunia. Melihat hal ini Pemerintah Provinsi Gorontalo, Sabtu (28/8), mencanangkan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menyebutkan vaksinasi tersebut bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh bagi ibu hamil yang rentan terpapar Covid-19.

“Dengan merebaknya Covid-19 varian Delta yang semakin menular, ibu hamil dengan kondisi yang rentan diharapkan bisa divaksinasi sejak sekarang , sehubungan dengan adanya edaran Kementerian Kesehatan 2021 tentang vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas Kesehatan Gorontalo, dr. Rosina Kiu, dalam kegiatan pencanangan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil di Gorontalo. Dia berharap ibu hamil di wilayah itu tidak ragu mengikuti kegiatan vaksinasi karena adanya kekhawatiran terhadap Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

“KIPI itu adalah reaksi tubuh (saat) mulai membentuk imunitas,” katanya.

Ia mengatakan reaksi yang dirasakan seseorang pasca vaksinasi dapat berbeda-beda. Bentuknya dapat berupa sakit di area suntikan atau bahkan demam.

“Tiap tubuh berbeda. Itu merupakan reaksi yang memang ada pada pelaksanaan vaksinasi. Jadi ibu hamil tidak perlu takut dan menjadi suatu hal yang dibesar-besarkan,” imbau Rosina Kiu dikutip dari voaindonesia.com. 

Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim, menjelaskan sasaran vaksinasi untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) di Gorontalo sebanyak 938.409 orang. Sejauh ini capaian vaksinasi untuk pelayan publik sudah mencapai 103 persen, tenaga kesehatan 98 persen dan guru 82 persen.

“Khusus vaksinasi ibu hamil ini, kita ketahui bersama jumlah yang harus divaksinasi kalau tidak salah 7.326 jiwa. Yang baru divaksinasi dosis satu baru 29 orang. Ini perlu kita upayakan secara bersama-sama,” kata Idris Rahim saat membuka kegiatan itu.

Mengacu pada surat edaran Kementerian Kesehatan HK.02.01/1/2007/2021, pemberian vaksinasi Covid-19bagi ibu hamil telah dimulai sejak 2 Agustus 2021 dengan memprioritaskan daerah berisiko tinggi. Vaksin yang dapat digunakan untuk ibu hamil ini adalah vaksin Covid-19 platform mRNA Pfizer, Moderna dan vaksin platform inactivated Sinovac, sesuai ketersediaan.

Pemberian dosis pertama vaksinasi Covid-19 tersebut dimulai pada trimester kedua kehamilan, dan untuk pemberian dosis kedua dilakukan sesuai dengan interval dari jenis vaksin.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan hingga 27 Agustus 2021 sebanyak 60,7 juta orang (29,19 persen) telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 34,4 juta orang (16,53 persen) telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua. Total sasaran vaksinasi sebanyak 208,2 juta orang.

“PR (pekerjaan rumah) terbesar memang masih ada di lansia karena baru 5,2 juta yang mendapatkan dosis pertama dan dosis kedua baru 3,6 juta,” kata Siti Nadia dalam webinar di Kanal YouTube Kemkominfo TV bertema Perkembangan Terkini Vaksin Covid-19 di Indonesia, Sabtu (28/8).

Siti Nadia mengungkapkan pada September 2021, pihaknya berupaya dapat mencapai vaksinasi dua juta dosis per hari. Hal itu dilakukan dengan intensifikasi pelayanan vaksinasi kesehatan dengan menambah jumlah sesi pelayanan per hari, menambah jumlah fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan vaksinasi Covid-19. Kapasitas vaksinasi per hari pada Agustus 2021 adalah 1,7 juta dosis. [yl/em/VOA]