KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pemberlakuan PPKM level 3 di Sulawesi Tenggara, berdampak pada penghasilan para pramuantar (porter) di Bandara Halu Oleo. Pendapatan mereka kian turun drastis, bahkan nyaris tidak ada sama sekali. Beberapa pramuantar Bandara Haluoleopun harus gigit jari dan pulang dengan hasil nihil.
Seperti diketahui, Bandara Halu Oleo yang terletak di Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan tersebut saat ini mengurangi aktivitas penerbangan sebagai dampak PPKM lokal di Sultra.
Udin, salah satu pramuantar Bandara Halu Oleo mengatakan, sebelum PPKM diberlakukan ada sekitar 15 hingga 20 penerbangan setiap hari dengan estimasi 3000 ribu penumpang setiap harinya. Namun sejak pemberlakuan PPKM Darurat di Jawa-Bali dan PPKM Level 3 di Sultra, penerbangan di bandara tersebut juga mengalami penurunan aktivitas.
“Sekarang penerbangan hanya lima kali setiap hari, sekitar 500-600 penumpang saja, jadi kami susah mendapatkan pelanggan yang akan memakai jasa kami,” keluh Udin.
Dengan ini tentu berdampak besar bagi dirinya yang harus memenuhi kebutuhan keluarga dan menggantungkan hidup dari jasa pramuantar barang/
“Bahkan kadang pulang dengan tangan kosong. Teman-teman cleaning service yang juga ikut terdampak PPKM ini,” imbuhnya.
Ia berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir, agar aktivitas masyarakat kembali normal dan para pekerja juga bisa kembali mendapatkan penghasilan seperti semula.
Reporter: Nurhayatul Islamia
Editor: Wulan