BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Pemerintah Kabupaten Bombana kembali melanjutkan program sepekan vaksinasi di wilayahnya. Ini menyusul, datangnya lagi bahan baku vaksin virus Corona (Covid-19) sebanyak 4.500 dosis di daerah eks pemekaran Kabupaten Buton tersebut.
Meski kembali manjutkan program sepekan vaksin, Pemkab Bombana membatasi sasaran pemberian vaksin. Selain karena jumlah dosis vaksin yang diterima sangat terbatas, target suntikan vaksin tahap kedua ini hanya difokuskan pada pemberian vaksin dosis kedua saja.
“Dalam program lanjutan sepekan vaksin tahap kedua ini, tidak semua kecamatan jadi sasaran. Dari 22 Kecamatan yang ada, kami hanya melakukan vaksin di 5 kecamatan saja,” kata Darwin Ismail, Kepala Dinas Kesehatan Bombana. Lima kecamatan itu adalah, Rumbia, Rumbia Tengah, Lantarai Jaya, Rarowatu Utara dan Kecamatan Kabaena.
Pemilihan lima kecamatan ini sambung Darwin Ismail disebabkan karena tingkat erupsi kasus covid-19 di wilayah itu dinilai sangat tinggi. Selain itu, dilima kecamatan ini masuk dalam kategori zona kuning, orange hingga merah.
Selain itu, pembatasan vaksin hanya dilima kecamatan juga berkaitan dengan ketersedian stok vaksin yang diberikan pemerintah pusat tidak sesuai dengan usulan yang mereka minta. “Yang kami minta ke pemerintah pusat itu sebanyak 16 ribu dosis. Yang kami terima hanya 4.712 dosis,” katanya.
Darwin berharap, kekurangan permintaan ini segera disahuti pemerintah pusat, sehingga pihaknya bisa mengakomodir kebutuhan vaksin tahap dua diluar lima kecamatan yang sudah menjadi prioritas.
Darwin menambahkan, hingga Kamis 26 Agustus 2021, sasaran vaksinasi di Kabupaten Bombana belum memenuhi target. Dari 114.474 yang jadi sasaran vaksinasi, yang sudah menerima vaksinasi dosis satu sebanyak 28.319 orang atau sekitar 24,74 persen. Dari lima kelompok yang jadi sasaran vaksin, kelompok remaja paling rendah capaian vaksinasinya.
Dari 15.597 yang jadi sasaran vaksin, baru 96 orang yang menerima vaksin dosis satu atau sekitar 0,62 persen. Darwin berharap, dengan adanya tambahan vaksin yang banyak, pihaknya bisa mengejar ketertinggalan vaksinasi di kelompok remaja ini.
Penulis : Adhi