KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Sebanyak 36 mahasiswa terjebak di gunung Amonggedo usai melaksanakan aksi pengibaran bendera merah putih dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke -76. 36 korban ini berasal dari Kompas Pencinta Alam (KPA) Sampara yang sebagian diantaranya masih berstatus mahasiswa.
Humas Basarnas Kendari, Wahyudi mengatakan, pada pukul 20.00 Wita Comm Centre KPP Kendari menerima informasi dari Staf BPBD Kabupaten Konawe, bahwa telah terjadi kondisi membahayakan manusia.
“Berdasarkan laporan dari Bapak Abel, Staf BPBD maka pada pukul 20.15 tim rescue KPP Kendari diberangkatkan menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan SAR. Dengan jarak tempuh 56 kilo meter dalam kondisi cuaca hujan,” kata Wahyudi.
Kejadian tersebut bermula pada 16 Agustus sekitar pukul 15.00 Wita, 36 orang mahasiswa pencinta alam berangkat menuju Gunung Amonggedo untuk melaksanakan pengibaran bendera pada hari kemerdekaan Republik Indonesia (17/08/2021). Setelah melaksanakan pengibaran dan penurunan bendera, para mahasiswa tersebut tidak dapat kembali pulang akibat curah hujan yang tinggi sehingga aliran sungai meluap dan arus deras. Karena seperti diketahui, perjalanan menuju lokasi para mahasiswa pencinta alam harus melewati tiga sungai.
Beruntung korban berhasil ditemukan pukul 01.21 dini hari saat akan menyebrangi aliran sungai kedua. Saat itu kondisi arus sungai sudah memungkinkan untuk dilalui.
“Seluruh korban berjumlah 36 orang berhasil dievakuasi dan tiba diposko bendungan Ulu Benua dalam keadaan selamat. Mengingat seluruh korban telah dalam kondisi aman, pada pukul 03.00 wita Ops SAR KMM pencinta alam yang terjebak di gunung Amonggedo dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh unsur yg terlibat dilapangan dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” tutupnya.
Reporter: Sri Ariani
Editor: Wulan