Indonesia dan Jerman Capai Kesepakatan Kerjasama Imbal Dagang Tahun ini

 

JAKARTA, LENTERASULRA.COM – Kementerian Perdagangan Republik Indonesia berhasil memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerjasama imbal dagang bisnis ke bisnis (business to business/B-to-B) Indonesia dengan Jerman. MoU ini sekaligus menandai tercapainya target tiga nota kesepahaman kerja sama imbal dagang B-to-B yang ditetapkan untuk tahun ini. Penandatanganan MoU Indonesia–Jerman berlangsung secara virtual pada Kamis (12/8/2021).

Sebelumnya, penandatanganan serupa dilakukan Indonesia dengan Meksiko pada 2 Juli 2021 dan dengan Rusia pada 4 Agustus 2021. MoU kali ini ditandatangani antara Direktur Utama PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Nina Sulistyowati dan Managing Director pada Saffron Group Company Ghassem Hassanzadeh.

PT PPI bertindak sebagai Badan Pelaksana Imbal Dagang di Indonesia dan Saffron Company bertindak sebagai Badan Pelaksana Imbal Dagang di Jerman.

“Melalui penandatanganan MoU kerjasama imbal dagang B-to-B Indonesia dengan Jerman ini, maka penandatanganan tiga MoU yang ditargetkan Kemendag telah tercapai. Penandatanganan ini membuka peluang peningkatan kerjasama perdagangan yang lebih besar di masa mendatang. Kami berharap kontrak kerjasama dapat sesegera mungkin direalisasikan,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Johni Martha yang hadir mewakili Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kemendag Marthin, dikutip Sabtu (14/8/2021).

Melansir dari asiatoday.id, beberapa produk Indonesia yang dapat didorong ekspornya ke Jerman mencakup produk mesin cetak dan fotokopi, alas kaki olahraga, bijih tembaga, resistor listrik, kelapa sawit, karet, dan coklat. Selain itu, produk yang kerap diimpor dari Jerman antara lain mesin, produk logam seperti besi, baja, alumunium, obat-obatan dan alat kesehatan, kendaraan, dan pupuk.

Jerman merupakan salah satu negara mitra dagang Indonesia yang hubungan perdagangan bilateralnya menurun sejak tiga tahun terakhir, yaitu minus 9,43 persen. Total perdagangan Indonesia dan Jerman pada periode Januari–Juni 2021 tercatat sebesar USD2,85 miliar. Ekspor Indonesia ke Jerman tercatat sebesar USD 1,37 miliar dan impor Indonesia dari Jerman sebesar USD 1,48 miliar, sehingga defisit nonmigas bagi Indonesia sebesar USD 113,36 juta.

Pada 2020, total perdagangan Indonesia dan Jerman mencapai USD 5,48 miliar. Ekspor Indonesia ke Jerman tercatat sebesar USD 2,46 miliar dan impor Indonesia dari Jerman sebesar USD 3,02 miliar.

Dengan demikian, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan terhadap Jerman sebesar USD 567,57 juta.
Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Jerman pada 2020 antara lain alas kaki, mesin, peralatan mekanis, bahan sandang, bijih mineral, karet dan produk-produk karet. Sedangkan komoditas
impor utama Indonesia dari Jerman, antara lain mesin, peralatan mekanis, peralatan optik, mesin listrik, kendaraan, dan beragam produk kimia. (ATN)

IndonesiaIndonesia dan Jerman Capai Kesepakatan Kerjasama Imbal Dagang Tahun inijermankesepakatan dagang