Varian Delta Meluas, Kota Zhangjiajie China Ditutup Total

BEIJING, LENTERASULTRA.COM – Wabah Covid-19 varian Delta meluas di China. Kota wisata Zhangjiajie, China, yang memiliki perbukitan batu populer karena menjadi lokasi pembuatan film Avatar ditutup total untuk umum. Lockdown diberlakukan setelah ditemukan kasus positif Covid-19 varian Delta.

Kasus tersebut ditemukan di antara 2.000 orang yang sedang berkumpul untuk menyaksikan pertunjukan seni di Charming Xiangxi, gedung teater yang berlokasi di objek wisata alam Wulingyuan, Kota Zhangjiajie, pada Kamis (22/7/2021) pukul 18.00-19.00 waktu setempat (17.00-18.00 WIB).

“Permukiman, gedung teater, arena pertunjukan seni, dan objek wisata di Zhangjiajie, ditutup total,” demikian laporan beberapa media di China yang dirangkum kantor berita ANTARA Beijing, Jumat.

Otoritas setempat juga melarang warga Zhangjiajie menggelar pertemuan dan meninggalkan kota yang berada di wilayah barat laut Provinsi Hunan itu. Beberapa objek wisata di Zhangjiajie mulai Jumat masuk kategori kawasan berisiko sedang Covid-19 sehingga harus ditutup untuk umum.

Sebanyak 2.000 orang penonton berkumpul di gedung teater tersebut tanpa pengaturan jarak. Meskipun diwajibkan mengenakan masker saat hendak memasuki gedung, pihak panitia tidak bisa memastikan semua penonton tersebut tetap mengenakannya selama pertunjukan berlangsung.

Zhangjiajie yang berjarak sekitar 1.000 kilometer dari Ibu Kota China di Beijing itu tiba-tiba terkenal hingga mancanegara setelah menjadi latar belakang film Avatar. Di Taman Nasional Zhangjiajie terdapat sedikitnya 3.000 perbukitan batu vertikal. Selama musim liburan sekolah akhir semester pada Juni-Agustus, Zhangjiajie dipadati jutaan wisatawan domestik. Munculnya kasus varian Delta di Zhangjiajie diperkirakan berasal dari Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu.

Tiga wisatawan dari Dalian, Provinsi Liaoning, terbang ke Nanjing, dan transit selama dua jam sebelum melanjutkan penerbangan ke Zhangjiajie, demikian hasil penelusuran otoritas kesehatan setempat.

Dua kasus varian Delta di Beijing, sebagaimana diberitakan sebelumnya, ternyata memiliki riwayat bepergian ke Zhangjiajie. Selain Beijing, klaster Zhangjiajie dan Nanjingkini telah menyebar ke Chengdu (Provinsi Sichuan), Dalian (Provinsi Liaoning), Chengde (Provinsi Hunan), Huaian (Provinsi Jiangsu), dan Chongqing. Daerah-daerah yang ditemukan varian Delta itu kini juga dikenai lockdown secara parsial.

Kota-kota di China meluncurkan tes massal Covid-19 bagi jutaan orang dan memberlakukan pembatasan perjalanan baru. Otoritas kesehatan berjuang pada Minggu (1/8/2021) untuk membatasi penyebaran wabah virus corona paling luas di negara itu dalam beberapa bulan terakhir.

Pemerintah China pada Minggu melaporkan 75 kasus virus corona baru dengan 53 transmisi lokal. Klaster yang terkait dengan bandara di wilayah timur tersebut sekarang dilaporkan telah menyebar ke lebih dari 20 kota dan belasan provinsi.

Wabah ini secara geografis adalah yang terbesar melanda China dalam beberapa bulan, setelah keberhasilan negara itu untuk sebagian besar memadamkan pandemi di perbatasannya tahun lalu. Rekor itu berada dalam bahaya, setelah varian Delta yang menyebar cepat di bandara Nanjing, Provinsi Jiangsu timur pada Juli. Lebih dari 260 infeksi secara nasional telah dikaitkan dengan klaster di Nanjing, di mana sembilan pembersih kabin di sebuah bandara internasional dinyatakan positif pada 20 Juli.

Pada Sabtu (31/7/2021), pihak berwenang Jiangsu menangguhkan semua penerbangan masuk dan keluar dari Yangzhou, kota berpenduduk 4,5 juta di mana 10 kasus baru dilaporkan pada hari yang sama. Layanan angkutan umum antar kota juga dihentikan dan pintu keluar jalan raya di sekitarnya ditutup.

Pihak berwenang sekarang telah melakukan tiga putaran tes virus pada 9,2 juta penduduk kota dan menempatkan ratusan ribu orang di bawah penguncian. Langkah tersebut menjadi upaya mengekang wabah yang dituduhkan pemerintah Tiongkok pada varian Delta yang menular dan puncak musim wisata.

Para pejabat sekarang berebut untuk melacak orang-orang di seluruh negeri yang baru-baru ini melakukan perjalanan dari Nanjing atau Zhangjiajie, sebuah kota wisata di Provinsi Hunan yang telah mengunci semua 1,5 juta penduduk dan menutup semua atraksi pariwisata.

Kasus baru dilaporkan pada Minggu di Pulau Hainan, tujuan wisata populer lainnya, serta di Provinsi Ningxia dan Shandong, menurut pihak berwenang. Negara tersebut juga berjuang melawan peningkatan kasus terpisah di Zhengzhou yang dilanda banjir di Provinsi Henan. Sebelumnya, dua petugas kebersihan di rumah sakit yang merawat pasien virus corona yang datang dari luar negeri dinyatakan positif.

Sebanyak 27 kasus yang ditransmisikan secara lokal telah terdeteksi. Pihak berwenang pada Minggu segera memerintahkan pengujian massal bagi 10 juta penduduk setempat. Kepala komisi kesehatan kota dipecat. Setelah laporan bahwa beberapa orang yang sakit di klaster terbaru divaksinasi, pejabat kesehatan telah mengatakan hal itu normal dan menekankan pentingnya vaksinasi di samping penerapan tindakan tegas.

“Perlindungan vaksin Covid-19 terhadap varian Delta mungkin agak menurun. Tetapi saat ini vaksin masih memiliki efek pencegahan dan perlindungan yang baik terhadap varian Delta,” kata Feng Zijian, ahli virus di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDCP) China dikutip dari asiatoday.id.

Lebih dari 1,6 miliar dosis vaksin sejauh ini telah diberikan secara nasional pada Jumat (30/7), menurut laporan Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mengatakan. Lembaga itu tidak memberikan angka tentang berapa banyak orang yang telah sepenuhnya divaksinasi. Pemerintah China melaporkan 328 infeksi bergejala pada Juli, hampir sama dengan jumlah total kasus lokal dari Februari hingga Juni.

“Strain utama yang beredar saat ini adalah varian Delta yang memberikan tantangan lebih besar untuk pekerjaan pencegahan dan pengendalian virus,” kata Mi Feng, juru bicara NHC pada konferensi pers. (ATN)

ChinaCovid-19deltaIndonesiaKota Wisata Zhangjiajie China Ditutup Totalvarian deltaVarian Delta Meluas