KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahun 2021,Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara melaksanakan vaksinasi sektor jasa keuangan. Kegiatan ini dilaksanakan bersama Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPWBI) Sultra dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sultra.
Kegiatan vaksinasi yang dipusatkan di Gedung Learning Center OJK Sultra, diikuti oleh kurang lebih 300 Orang yang terdiri para pegawai (OJK, BI dan FKIJK), keluarga pegawai dan nasabah IJK.
Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya mengatakan, tahapan pemberian vaksinasi yang dialokasikan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan dilakukan dalam dua tahap atau dua dosis. Tahap pertama dilaksanakan Bulan Juli 2021. Untuk Sultra mendapatkan 300 dosis vaksin dari total 500 ribu yang telah disalurkan atau disuntikkan kepada masyarakat di daerah lain.
“Kemudian vaksin selanjutnya akan diberikan pada bulan Agustus 2021 dengan alokasi vaksin sebanyak satu juta untuk seluruh wilayah kerja KROJK/KOJK dan KPWBI. Sehingga pada akhir Desember 2021 diharapkan mencapai 10 juta orang untuk 2 kali vaksin,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan kepada Pemerintah untuk mempercepat penyaluran vaksin kepada masyarakat khususnya wilayah Sultra. Selain itu pihaknya juga mengungkapkan tujuan pemberian vaksin ini selain agar Indonesia segera bebas dari Covid-19, juga sebagai wujud percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Vaksinasi massal tersebut melibatkan 40 tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kota Kendari. Tenaga medis tersebut membantu proses pemberian vaksin mulai dari proses pendaftaran, screening hingga penyuntikkan vaksin kepada masyarakat.
Selain memberikan fasilitas tempat, OJK Sultra juga bekerja sama dengan BI dan FKIJK melakukan pendataan kepada para penerima vaksin yang diberikan secara gratis. Adapun jenis vaksin yang diberikan pada tahap pertama yakni vaksin Sinovac.
“Diharapkan dengan adanya pelaksanaan vaksinasi ini dapat mendukung upaya pemerintah dalam mencapai herd immunity di Indonesia dan memberikan kepercayaan diri kepada para pelaku disektor jasa keuangan agar kebijakan yang dikeluarkan efektif dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan,” tutupnya. (C)
Reporter: Sri Ariani
Editor: Wulan