Perusahaan Italia ENI Temukan Cadangan Migas di Lepas Pantai Kalimantan

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Perusahaan minyak dan gas (Migas) asal Italia ENI West Ganal Ltd yang melakukan pengeboran sumur appraisal Maha-2 di Wilayah Kerja atau Blok West Ganal, di lepas pantai Kalimantan, telah menemukan 43 meter lapisan pasir bersih berisi cadangan gas dengan karakteristik reservoir yang sangat baik di tingkat Zaman Pliosen. Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno mengatakan sumur dibor hingga kedalaman 2.970 meter dengan kedalaman bawah air 1.115 meter.

“Uji produksi yang terbatas oleh fasilitas permukaan mencatat gas deliverability yang sangat baik dari reservoir yang mengalir pada clean up flow 33.9 mmscfd Choke Position: 96/64 inchi,” kata Julius dalam keterangan resmi, Senin (7/6/2021).

Pengujian dan coring reservoir yang dilakukan berhasil menghimpun data penting yang dibutuhkan untuk mendukung studi pada persiapan rencana pengembangan Lapangan Maha yakni pada dua sumur appraisal lainnya yang direncanakan akan dibor.

“Kami mendorong ENI untuk segera melakukan langkah lanjutan sampai tahapan plan of development (PoD) agar lapangan itu segera diproduksikan dan menambah neraca gas nasional,” terang Julius, dikutip dari asiatoday.id.

Menurut Julius, harapan percepatan produksi sangat mungkin dilakukan mengingat Sumur appraisal Maha-2 terletak 16 Km di sebelah Tenggara Floating Production Unit (FPU) Jangkrik yang dioperasikan oleh ENI.

“Kedekatan Lapangan Maha dengan infrastruktur yang ada akan menciptakan kemungkinan untuk memaksimalkan sinergi dan mengurangi waktu serta biaya pengembangan bawah laut di masa depan, karena bisa dilakukan tie-in dengan FPU Jangkrik,” imbuhnya.

Penemuan cadangan di Lapangan Maha menunjukkan investasi hulu migas Indonesia masih cukup menjanjikan sekaligus menunjukkan kepercayaan ENI sebagai salah satu international oil company (IOC) terhadap prospek industri hulu migas di Indonesia.

ENI merupakan operator Blok West Ganal melalui afiliasinya, ENI West Ganal Limited yang memegang 40 persen hak partisipasi atau participating interest (PI). Sementara Neptune West Ganal B.V. dan PT Pertamina Hulu West Ganal masing-masing memegang 30 persen.

ENI telah beroperasi di Indonesia sejak 2001 dan saat ini memiliki portofolio aset yang besar di tahap eksplorasi, pengembangan, dan produksi. Keberhasilan kampanye eksplorasi yang dilakukan ENI di perairan dalam Kalimantan Timur telah melahirkan proyek-proyek produksi Jangkrik dan yang terbaru ialah Merakes dengan startup produksi yang telah diumumkan 26 April 2021. (ATN )

IndonesiaPerusahaan Italia ENI Temukan Cadangan Migas di Lepas Pantai KalimantanSultra