KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Ujian akhir semester kelas VII dan VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan Swasta di Kota Kendari, akan dilaksanakan awal Juni 2021 mendatang. Semua sekolah di otorita pimpinan Sulkarnain Kadir bersama Siska Karina Imran itu, akan melaksanakan secara tatap muka atau luar jaringan (luring).
SMP Negeri 4 Kendari, merupakan salah satu sekolah yang sudah siap menggelar ujian tatap muka. Selain 66 gurunya sudah mengikuti vaksinasi massal, sekolah pimpinan Madina, S.Pd.,M.Pd ini, juga telah menyiapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat saat ujian luring nanti.
“Sudah ada rekomendasi dari Walikota. Untuk ujian semester bagi siswa siswi kelas 7 dan 8 se-Kota Kendari akan digelar awal Juni mendatang dan dilaksanakan melalui tatap muka,” kata Kepala SMPN 4 Kendari, Madina, Rabu (26/5/2021).
Khusus SMPN 4 sambung Madina, terdapat 700-an siswa dan siswinya dari kelas 7 dan 8 yang akan mengikuti ujian semester. Menjelang ujian tatap muka nanti, pihak sekolah sudah melakukan antisipasi. Untuk protokol kesehatan menjadi faktor utama.
Saat ke sekolah, siswa dan siswi wajib memakai masker. Saat berada di sekolah akan dilakukan pengukuran suhu badan dan diarahkan untuk mencuci tangan atau memakai hand sanitizer. Sementara saat mengikuti ujian semester akan diterapkan pembatasan jumlah siswa dan jaga jarak.
Saat ujian nanti, setiap ruang kelas hanya disiapkan 18 kursi dan meja. “Ini setengah dari jumlah siswa saat pembelajaran normal,” katanya. Selain itu,
demi menghindari kerumanan atau penumpukan saat ujian nanti, Madina mengaku, akan memberlakukan sif harian atau masuk bergiliran harian antara siswa dan siswi kelas 7 dan 8. “Kalau Senin yang masuk kelas 7, maka kelas 8 tidak masuk, dan akan ujian hari Selasa. Begitu seterusnya, sampai hari ujian selesai,” sambungnya.
Sesuai rencana, 700-an siswa dan siswi SMPN 4 mulai mengikuti ujian tatap muka tanggal 2 Juni mendatang. Jadwal ini lebih cepat dari rekomendasi Walikota Kendari, yakni tanggal 7 Juni 2021. Madina mengakui hal itu, namun dalam rekomendasi pihak sekolah diberi wewenang melakukan ujian tatap muka lebih awal atau menyesuaikan dengan jadwal sesuai rekomendasi dari Walikota.
Mantan Kepala SMPN 22 Kota Kendari ini bilang, dirinya punya pertimbangan sehingga melakukan ujian lebih awal. Salah satunya, sekolahnya membutuhkan waktu lebih lama yakni, 10 hari untuk menggelar ujian semester. “Untuk ujian kami pakai sif harian, ini juga demi menjaga dan mengantisipasi terjadinya kerumunan di sekolah selama proses ujian dilaksanakan,” ungkapnya.
Penulis : Adhi