JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Google merilis sebuah fitur baru dalam aplikasi Google Earth yang mampu menunjukkan perubahan iklim yang drastis pada beberapa wilayah selama hampir 4 dekade terakhir. Menyitat CNN, Senin (19/04/2021), fitur bernama Timelapse ini menyajikan pencitraan visual tentang bagaimana Bumi berubah akibat perubahan iklim dan perilaku manusia.
Dengan mengambil gambar statis yang diubah menjadi tampilan 4D, pengguna bisa melihat timelapse yang menunjukkan berbagai perubahan seperti melelehnya es hingga pertumbuhan wilayah yang sangat pesat. Timelapse mengompilasi 24 juta foto satelit yang diambil dari 1984 hingga 2020 yang membutuhkan waktu proses selama 2 juta jam di ribuan mesin Google Cloud.
Google telah mencabut berbagai elemen seperti awan dan bayangan pada citra satelit dan telah mengomputasi setiap piksel dari setiap lokasi di Bumi untuk setiap tahunnya sejak 1984. Ini kemudian dijahit menjadi satu kesatuan dalam bentuk video timelapse. Beberapa contoh lokasi yang bisa dilihat adalah adanya perubahan lokasi di kawasan Cape Cod, pertumbuhan agrikultur di tengah padang pasir di Al Jowf, Arab Saudi, serta pengembangan pantai Songdo yang merupakan buatan manusia di Busan, Korea Selatan.
“Bukti visual bisa memutus perdebatan yang tidak bisa dikomunikasikan dengan kata-kata terkait dengan isu kompleks bagi semua orang,” ujar Rebecca Moore selaku direktur di Google Earth dalam tulisan blog resmi Google, dikutip dari asiatoday.id.