JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Kota-kota di Asia Pasifik kini menjadi kawasan termahal di dunia untuk ditinggali. Hal itu makin menguat setelah Kota Shanghai melewati Hong Kong sebagai kota termahal di dunia. Demikian temuan utama dari laporan Julius Baer Group tentang gaya hidup mewah yang dirilis awal bulan ini.
Kota-kota di Asia lebih mahal sebagian karena “Covid-19 tidak menjadi epidemi seperti yang terjadi di kota-kota lain dalam indeks,” kata Rajesh Manwani, kepala pasar dan solusi pengelolaan kekayaan Julius Baer di Asia-Pasifik dilansir dari SCMP.
“Jadi mereka bisa berfungsi lebih normal dari yang lain,” tambahnya, dikutip dari asiatoday.id.
“Sementara jatuhnya pariwisata menyebabkan penurunan 9,3 persen dalam biaya suite hotel tahun lalu, tiket pesawat kelas bisnis menjadi 11 persen lebih mahal, lompatan terbesar di antara kategori mewah karena maskapai penerbangan harus menebus kelangkaan penjualan,” kata Julius Baer.
Harga sepatu mewah untuk wanita paling merosot, turun 12 persen. Di Asia, harga barang dan jasa untuk orang kaya jauh lebih rendah daripada indeks harga konsumen di kawasan itu sejak 2013, tambahnya.
Shanghai menjadi kota termahal karena harga naik 6 persen tahun lalu, sedangkan di Hong Kong datar, menurut Mark Matthews, kepala penelitian untuk Asia-Pasifik di Julius Baer. Di Shanghai, ada “cukup anomali” di mana penerbangan kelas bisnis naik 82 persen dan harga hotel-suite naik 15 persen, tambahnya. Namun secara keseluruhan, menjalani gaya hidup mewah di seluruh dunia menjadi hanya sekitar 1 persen lebih mahal pada tahun 2020, dengan orang kaya semakin beralih ke pilihan sadar yang dapat menghasilkan harga yang lebih adil bagi produsen, menurut laporan tersebut. (ATN)