BUMN China segera Bangun Smelter Tembaga di Papua Barat

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Pemerintah Indonesia melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sepakat bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China yakni China ENFI Engineering Corporation (ENFI) yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman tentang Proyek Peleburan (Smelter) Tembaga. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyambut baik dan mengapresiasi China ENFI atas minat investasinya di industri smelter tembaga yang rencananya dibangun di Fakfak, Papua Barat. Penandatanganan ini segera ditindaklanjuti untuk menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan.

“Setelah nota kesepahaman ini ditandatangani, saya minta kita tidak lama-lama proses implementasi. Nanti urusan perizinan dan insentif fiskal, BKPM yang akan bantu, selama proposal dari China ENFI adalah yang terbaik dan menguntungkan Freeport, China ENFI dan Indonesia,” kata Bahlil  melalui keterangan tertulisnya, Selasa (13/4/2021).

Dikutip dari asiatoday.id, Bahlil menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia sangat serius dalam mendukung rencana investasi tersebut dan menjamin ketersediaan suplai bahan baku yang akan disediakan oleh PT Freeport Indonesia sebanyak minimal 800.000 ton/tahun. Proyek ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi mengenai transformasi ekonomi melalui peningkatan nilai tambah dan ekspor Indonesia ke dunia. Kebijakan peningkatan nilai tambah mineral dalam negeri merupakan amanat dari Undang-Undang No. 3/2020 tentang Perubahan UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dengan tujuan agar dapat memberikan nilai ekonomi bagi negara, menciptakan industri hulu baru sebagai pemasok bahan baku industri, menyediakan rantai pasok mineral, meningkatkan devisa, menyerap tenaga kerja, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan bahwa pengelolaan usaha pertambangan, termasuk pengelolaan mineral memiliki ciri modal yang padat, teknologi tinggi, dan adanya kepastian. Oleh karena itu, dibutuhkan kajian yang sangat mendalam sehingga keekonomiannya dapat terhitung secara baik.

“Dengan adanya kerjasama dengan pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini diwakili oleh BKPM dengan ENFI, kami harap dapat memberikan nilai tambah pembangunan fasilitas pemurnian tembaga yang kompetitif di Indonesia, pengelolaan industri berbasis tembaga lebih berkembang, dan mendorong industri lain demi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Presiden China ENFI Liu Cheng menuturkan bahwa ke depannya, ENFI berharap proyek dapat berjalan dengan baik dan cepat selesai.

“Setelah ini, kami akan sesegera mungkin menyelesaikan preliminary study agar proyek bisa cepat selesai. Kami juga akan merangkul Freeport dan MIND ID untuk bersama dalam proyek ini,” ungkapnya.

Menindaklanjuti nota kesepahaman ini, selanjutnya akan dibentuk tim kecil dari pihak pemerintah Indonesia dan China ENFI.
China ENFI akan mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat untuk melakukan pembahasan teknis atas kelanjutan proyek.

BKPM dan ENFI akan bekerjasama untuk membantu dan mendukung rencana investasi dan pembangunan peleburan tembaga di Indonesia. Kapasitas peleburan tembaga yaitu katoda tembaga 400.000 ton per tahun yang akan dibagi menjadi dua tahap. Dalam proyek ini, perusahaan akan melibatkan perusahaan lokal Indonesia sebagai mitra strategis yaitu PT Freeport Indonesia dan MIND ID. (ATN)

BUMN China segera Bangun Smelter Tembaga di Papua BaratIndonesiaPapuaSultra