JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri mengingatkan seluruh Gubernur di Indonesia untuk tidak meminta fee investasi kepada investor yang hendak masuk ke daerahnya.
“Saya sampaikan kepada gubernur, untuk investasi, jangan dipersulit, jangan minta fee, buka investasi selebar-lebarnya,” tegas Firli dalam peluncuran aksi pencegahan korupsi Stranas PK 2021-2022 secara daring pada Selasa, (13/4/2021).
Menurut Firli, suatu daerah akan merasakan langsung nikamt dari masuknya investasi. Salah satunya adalah membuka lapangan kerja.
“Kan kalau itu dibuka, maka akan ada lapangan kerja, maka akan menimbulkan aktivitas ekonomi. Sehingga banyak yang bekerja, banyak yang dapat penghasilan, maka tentulah akan meningkatkan kekuatan ekonomi kita sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat kita,” kata Firli.
Adapun caranya, yakni dengan menjaga stabilitas politik dan keamanan di wilayah kekuasaannya. Sebab, jika stabilits politik dan keamanan terganggu, maka program-program pembangunan nasional akan terhambat.
“Tugas gubernur adalah menjamin keberlangsungan program pembangunan nasional,” kata Firli.
Dalam kesempatan tersebut, Firli juga menyampaikan, bahwa hingga sampai saat ini, sudah ada sebanyak 1.552 orang yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT).
“Artinya, masih ada 262 juta lebih, warga negara Indonesia yang baik,” kata Firli.
Oleh karena itu, KPK akan mengedepankan pencegahan ketimbang melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang melakukan tindak pidana korupsi.
“Praktik baik ini perlu dikembangkan dan ditularkan kepada seluruh daerah. Karena jangan sampai orang yang kena OTT saja yang ramai, sementara masih banyak ribuan bahkan jutaan orang yang baik,” tutup mantan Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) itu.
Penulis: Restu