KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Menyambut bulan suci Ramadan, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Punggolaka, Kota Kendari, terlihat dipadati sejumlah warga yang hendak berziarah. Pemandangan seperti ini mulai terlihat pekan lalu, dan mencapai puncaknya, Minggu sore (11/4/2021).
Candra, Kasubag Tata Usaha, UPTD Pemakaman Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Kendari mengatakan, akibat banyaknya pengunjung menuju TPU Punggolaka, membuat akses keluar masuk macet. “Mulai jam 2 (pukul 14.00) sampai jam 6 (Pukul 18.00), macetnya. Kendaraan antri dari pintu masuk menuju pekuburan sampai di areal masuk pemakaman,” katanya.
Candra bilang, pemandangan seperti itu, sangat kontras dengan tahun 2020 lalu m, saat Covid-19, melanda tanah air termasuk Kota Kendari. “Tahun lalu sepi. Tahun ini, terlihat padat pengunjung, ” kata Candra. Kondisi ini bisa jadi disebabkan karena Covid-19, sudah mulai berkurang di kota Kendari.
Banyaknya pengunjung di TPU Punggolaka, dimanfaatkan sejumlah warga yang bermukim di kawasan pemakaman umum itu, untuk berjualan bunga. Mereka Mengais rezeki dengan menjajakan dagangan tabur bunga makam, seperti bunga kertas, daun pandan hingga bunga purin. Aneka bunga ini, dipotong-potong kecil dan disimpan dalam kantung plastik.
Pemandangan ini, mulai terlihat begitu masuk di jalan Pekuburan, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puwatu.
Mulai dari orang tua, anak muda, laki-laki dan perempuan, berjejer di sepanjang jalan menuju salah satu TPU di Kota Kendari. Ada yang berdiri sambil menunggu kendaraan berhenti didepan lapak bunganya, dan ada juga yang berlari sambil memegang kantung plastik berisi bunga dan air, lalu mengejar setiap kendaraan motor dan mobil yang berbelok menuju jalan Perkuburan.
Aktifitas seperti ini mulai ramai terlihat, sepekan menjelang Ramadan 1442 Hijriah, tahun 2021. Nurjana salah satunya. Ibu dua anak, sudah sepekan berjualan bunga di pinggir jalan. Dalam sehari, dia bisa mendapatkan uang ratusan ribu dari profesinya itu. Bukan hanya menjelang Ramadan, memasuki Idul Fitri dan Idul Adha, setiap tahunnya, Nurjana kerap menjual bunga di pinggir jalan.
Dalam sehari, Nurjana mendapatkan uang sekitar ratusan ribu rupiah dari menjual bunga. “Sehari bisa dapat lebih dari 100 hingga 200 ribu. Saya menjual bersama dengan dua anak saya,” kata Nurjana.
Penulis: Adhy