JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman senilai USD450 juta untuk Indonesia dalam rangka membantu PT Bio Farma menyalurkan vaksin Covid-19 secara aman dan efektif. Sokongan ADB melalui Responsive COVID-19 Vaccines for Recovery (Recover) tersebut akan mendanai pembelian sekurang-kurangnya 65 juta dosis vaksin Covid-19 yang akan ditujukan bagi kelompok prioritas sesuai ketetapan Pemerintah Indonesia. Proyek ini didukung oleh Asia Pacific Vaccine Access Facility (Apvax) senilai USD9 miliar yang diluncurkan pada Desember 2020 untuk mendukung ketersediaan vaksin secara cepat dan adil bagi negara-negara berkembang anggota ADB.
Dikutip dari asiatoday.id, proyek ini akan membantu memvaksinasi jutaan warga yang rentan baik secara sosial maupun ekonomi dan memiliki risiko tertular yang tinggi, serta bagi para pelayan masyarakat yang menyediakan layanan penting. Selain itu, ADB juga akan membantu pemerintah dan Bio Farma meningkatkan manajemen logistik dan menyalurkan vaksin secara lebih efektif.
Agar layak memperoleh pembiayaan melalui Apvax, vaksin harus memenuhi setidaknya satu dari tiga kriteria, yakni vaksin diadakan melalui Covid-19 Vaccines Global Access Facility (Covax), memenuhi syarat prakualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), atau mendapat otorisasi dari otoritas regulator yang ketat.
Sebelumnya ADB telah meyediakan hibah Asia Pacific Disaster Response Fund senilai USD3 juta yang disetujui pada April 2020 yang membantu Kementerian Kesehatan menyalurkan peralatan dan pasokan medis penting; serta pinjaman Program Covid-19 Active Response and Expenditure (Cares) senilai USD1,5 miliar sebagai dukungan anggaran bagi bantuan kesehatan masyarakat, sosial, dan ekonomi yang mendesak.
Program Cares dibiayai bersama oleh Department of Foreign Affairs and Trade Australia, Japan International Cooperation Agency (JICA), kerja sama pembangunan Jerman melalui KFW, dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). ADB juga telah menyediakan dukungan pengetahuan yang memberi pemerintah beragam opsi untuk merespons pandemi serta strategi peluncuran vaksin. (AT Network)