JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Pemanasan global yang ekstrem telah memicu terjadinya gelombang panas air laut dan mengakibatkan kematian massal ubur-ubur di sepanjang pantai 1.000 kilometer di seluruh dunia. Kematian ini tercatat mulai tahun 2015 hingga tahun 2019 lalu. Julia Parrish, seorang profesor University of Washington mengatakan, selama pengamatannya ia menemuka banyak bangkai ubur-ubur terdampar disejumlah pantai.
“Di sana mereka mati dan menutupi pasir pantai yang putih,” katanya dikutip Science Alert, Kamis (25/3/2021).
Dikutip dari asiatoday.id, Kematian ubur-ubur itu juga bertepatan dengan gelombang panas laut yang sangat besar yang dikenal sebagai gumpalan. Mulai 2013, permukaan air di lepas pantai Pasifik mulai memanas ke tingkat yang belum pernah tercatat sebelumnya, lapor Live Science sebelumnya.
“Iklim yang berubah menciptakan pemenang dan pecundang baru di setiap ekosistem,” kata Parrish. (ATN)