KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak melayani penukaran uang untuk kebutuhan Idul Fitri tahun 2021, karena pandemi covid-19 belum berakhir. Kepala KPw BI Sultra, Bimo Epyanto mengatakan, penukaran menjelang lebaran nanti, Bank Indonesia belum melakukan kas keliling seperti biasanya. Hal ini karena berpotensi menimbulkan kerumunan. Meski begitu, untuk mengantisipasi permintaan uang dalam pecahan kecil, BI Sultra memilih untuk mengalihkan penukaran uang ke perbankan.
“Walaupun kami tidak melakukan kas keliling untuk penukaran uang jelang lebaran nanti, Namun penukaran kepada masyarakat akan kami lakukan melalui bank, lembaga non bank yang tersebar disultra, sehingga di harapkan pelayanan kepada masyarakat dapat terus berjalan tanpa menimbulkan kerumunan,” ungkap Bimo Epyanto.
Selain itu, Bank Indonesia Sultra juga menurunkan persiapan uang kartal dalam menyambut bulan ramadhan dan idul fitri tahun 2021. Melihat kondisi tahun 2020 lalu, akibat pandemi kebutuhan uang kartal menurun tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Dalam hal ini, pihak BI Sultra Mengacu kepada perkembangan tahun lalu, saat ini pandemik Covid-19 masih di rasakan sehingga estimasi kebutuhan uang juga menurun dibanding estimasi tahun-tahun sebelumnya,” lanjutnya.
Bimo menjelaskan bahwa pihaknya memperkirakan kebutuhan masyarakat untuk bertransaksi di Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2021 ini hanya sekitar Rp1,6 triliun sampai Rp 1,7 triliun. Meski begitu, BI Sultra berkomitmen untuk tetap menyediakan uang kartal dalam jumlah yang cukup. Sementara itu, kebutuhan uang di Sultra sepanjang tahun 2021 kurang lebih Rp5,3 triliun, atau turun 10,3 persen dari tahun sebelumnya periode yang sama sekitar Rp5,9 triliun. Hal ini menunjukan bahwa pemulihan ekonomi secara umum mulai terjadi, walapun prosesnya berjalan lambat.
“Tapi walapun ada penurunan kesiapan kartal nanti, namun kami tetap menyediakan jumlah yang cukup. Tahun 2020 kemarin, perkiraan BI Sultra terhadap kebutuhan uang kartal untuk membiayai ramadhan dan idul fitri sekitar Rp2,1 triliun. Namun realisasinya hanya sekitar Rp1,5 triliun. (C)
Reporter: Sri Ariani
Editor: Wulan