2025, Aspal Buton Penuhi Setengah dari Kebutuhan Impor Aspal Indonesia

 

 

 

 

Kunjungan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia di Kabupaten Buton, Sultra. Foto: Kominfo.

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggar,  Minggu (28/02/2021). Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangkam memastikan rencana pengembangan aspal buton sebagai bagian dari kebijakan strategis nasional berjalan tanpa hambatan atau on the track.

Didampingi Gubernur Sultra, Ali Mazi bersama dengan Bupati Buton, La Bakry dan wakilnya Iis Elianti serta Wali Kota Baubau, AS Thamrin. Kepala BKPM meninjau salah satu perusahaan tambang aspal yang ada di Buton, yakni PT Kartika Prima Abadi, untuk melihat langsung kondisi pabrik pengolahan aspal perusahaan tersebut.

Gubernur Sultra, Ali Mazi dalam kunjungan kerja di Buton, Sultra. Foto: Kominfo.

 

Dalam konferensi pers seusai meninjau pabrik, Kepala BKPM mengatakan, kunjungan kerjanya ini merupakan bagian dari upaya mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia. Dimana aspal buton merupakan bagian dari hal itu.

“Kehadiran saya di sini untuk memastikan apa yang belum clear,” ujarnya.

Bahlil mengatakan, perusahaan yang ditinjaunya ini akan menggandeng dan berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha lokal yang ada di daerah.

Gubernur Sultra, Ali Mazi dalam kunjungan kerja di Buton, Sultra. Foto: Kominfo.

 

Bahlil Lahadia lantas memuji Gubernur Sultra yang sangat proaktif dalam upaya pengembangan aspal buton ini. Ali Mazi bergerak cepat dalammemfasilitasi investastor yang masuk ke Sultra.

Bahlil optimistis, kualita saspal buton yang diolah perusahaan tersebut dapat menyaingi kualitas aspal minyak yang selama ini diimpor oleh Indonesia. Dimana setiap tahunnya Indonesia mengimpor 1,3 hingga 1,4 juta ton yang menguras cadangan devisa negara Rp40 hingga 46 triliun per tahunnya.

Gubernur Sultra, Ali Mazi dalam kunjungan kerja di Buton, Sultra. Foto: Kominfo.

 

“Saat ini PT Kartika Prima Abadi baru memproduksi sekitar 100 ribu ton per tahun, dan baru pada tahun 2025 mendatang, perusahaan ini dapat memproduksi optimum yang mencapai 500 ribu ton per tahun. Ini artinya, hamper separuh impor aspal kita dapat dipenuhi oleh perusahaan ini,” ujarnya. (Adv)

2025Aspal Buton Penuhi Setengah dari Kebutuhan Impor Aspal IndonesiaSultra