BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-
Sudah belasan tahun Yan Sultra Indrajaya meninggalkan Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Selasa (19/1/2021), Kapolda Sulawesi Tenggara itu, kembali terlihat di Wonua Bombana.
Tidak ada perubahan dari pribadi Yan Sultra Indrajaya saat meninggalkan Bombana 2011 silam, dan hadir kembali di Bombana awal tahun 2021 ini. Yang paling menyolok, hanyalah pangkat di pundaknya serta jabatannya.
Jika belasan tahun lalu, pangkatnya masih Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dengan jabatan Kapolres Bombana, maka kehadirannya di bekas Kabupaten Buton itu sudah berpangkat bintang dua atau Inspektur Jenderal (Irjen). Jabatannya pun cukup mentreng, yakni Kapolda Sultra.
Kunjungan Yan Sultra di Bombana, Selasa, kemarin, memang yang pertama kali, pasca dia dilantik menjadi Kapolda Sultra, Agustus 2020 silam. Agendanya, kunjungan kerja sekaligus kembali bernostalgia.
Kapolda hadir di Bombana dengan menggunakan mobil dinas, dan tiba sekitar pukul 13.00 WITA. Saat tiba, di Rumbia, Ibukota Bombana, Kapolda langsung diterima di rumah jabatan Bupati dan disambut Haji Tafdil, Wakil Bupati Johan Salim serta Fokopimda. Tidak nampak penyambutan resmi, apalagi tari-tarian daerah, lajimnya kunjungan pejabat negara lainnya, saat Yan Sultra hadir di tempat tinggal Haji Tafdil dan istrinya, Andi Nirwana.
Selain itu, pejabat eselon dua Pemda Bombana yang menghadiri kunjungan Kapolda dibatasi hanya empat orang, yakni Sekda, Man Arfa, Kasat Pol PP, Rusman Idja, Kadis PU, Syahrun serta Kadis Perhubungan, Ramsi Rafiu. Sementara dari Forkopimda, hanya, Kajari, Ketua PN Agama, Ketua DPRD serta Perwira Penghubung Bombana, Kodim 1417-Buton.
Tidak hanya itu, selama kurang lebih dua jam berada di rumah jabatan Bupati, Yan Sultra tidak menyampaikan pengarahan atau sambutan kepada undangan yang sudah hadir. Padahal, di pavilium rujab Bupati, sudah disiapkan kursi dan meja, yang sudah diatur jaraknya.
Kapolda bersama Bupati, Forkopimda dan rombongan pejabat Polda Sultra, hanya bertatap muka di ruang tamu, rumah jabatan Bupati Bombana.
Semua ini dilakukan Kapolda, karena kunker kali ini, masih dalam pandemi Covid-19. Kapolda memang tidak ingin menciptakan kerumunan apalagi melibatkan banyak orang dalam kunkernya. Selama kunjungan, Kapolda juga tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker dan menjaga jarak.
Sekitar pukul 15.00 WITA, Yan Sultra meninggalkan rujab menuju Polres Bombana. Ditempat tugasnya, dari 2008 hingga 2011 lalu, ada beberapa agenda penting Yan Sultra. Selain memberikan pengarahan kepada personil Polres Bombana, perwira tinggi Polri, kelahiran Kendari tahun 1969 ini, juga meresmikan lapangan tembak Polres Bombana serta dilanjutkan menembak bersama rombongannya.
Kapolda juga keliling memantau Mapolres yang pernah dipimpinnya selama kurang lebih tiga tahun. “Sudah banyak perubahannya ya,” kata Yan Sultra Indrajaya. Sebelum meninggalkan Mapolres Bombana menuju Kendari, Yan Sultra terlihat mengamati foto dirinya, di papan struktur Kapolres-Kapolres Bombana, yang terpampang disisi kiri pintu masuk Mapolres Bombana.
“Ini masih berpangkat AKBP ya,” kata Kapolda sambil menunjuk foto dirinya di hadapan Kapolres Bombana dan pejabat teras Polda yang ikut dalam kunker tersebut. “Kalau yang ini, Alumni Akpol 1991,” sambung Kapolda, saat melihat salah satu eks Kapolres Bombana. Sekitar pukul 17.30 WITA, Yan Sultra meninggalkan Mapolres Bombana menuju Kendari.
Kapolres Bombana, AKBP Dandy Aryo Setiawan mengatakan, selama berkunjung di Bombana, Kapolda menekankan kepada anggotanya untuk tidak melakukan pelanggaran disiplin. Sebab, personil polisi di Bombana merupakan bekas anggotanya selama tiga tahun menjadi Kapolres. Kapolda sambung Kapolres, menjadikan kunkernya sebagai ajang nostalgia. “Kapolda banyak bercerita dan mengenang saat masih menjabat Kapolres dulu (Kapolres Bombana 2008-2011),” ungkap Dandy.
Penulis : Adhi