KENDARI, LENTERASULTRA.COM – China menyatakan ekonominya tumbuh 2,3 persen pada tahun 2020, pulih dari pandemi virus corona yang membuat ekonomi global terhenti.
Ekonomi terbesar kedua di dunia ini membaik berkat kenaikan pertumbuhan 6,5 persen pada kuartal terakhir tahun lalu, sebut data yang dirilis hari Senin (18/1) oleh biro statistik pemerintah. Ini peningkatan tajam dari kenaikan 4,9 persen dari kuartal sebelumnya. Para analis mengaitkan kenaikan ini dengan berlanjutnya permintaan bagi produk-produk buatan China, seperti masker, barang-barang pelindung lainnya serta barang-barang elektronik.
Produk industri naik 7,3 persen pada bulan Desember dari setahun sebelumnya.
Angka akhir ini mengindikasikan China sebagai satu-satunya negara di dunia yang menghindari kontraksi tahun lalu sementara negara itu menghadapi penyebaran cepat Covid-19, yang pertama kali dideteksi di Wuhan, China Tengah, pada akhir 2019. Namun ini merupakan tahun dengan ekonomi terlemah di China sejak 1976, sewaktu Revolusi Kebudayaan selama satu dekade berakhir dengan buruk.
Kebangkitan kembali ekonomi China menjadi hal yang lebih luar biasa lagi mengingat negara itu pernah menutup semua aktivitas sosial dan ekonomi dalam upaya menanggulangi virus, yang menyebabkan penurunan tajam 6,8 persen dalam bulan-bulan awal 2020. [uh/ab]