KENDARI, LENTETERASULTRA.COM – Realisasi penerimaan pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak secara nasional hingga 31 Desember 2020 mencapai R 1.070,875 triliun atau 89,33 persen dari target Rp 1.198,823 triliun. Dari jumlah tersebut, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kendari menyumbang sebesar Rp1,338 triliun atau 94,35 persen dari target Rp 1,376 triliun di wilayah kerjanya.
Kepala KPP Pratama Kendari, Muhammad Yusrie Abbas mengungkapkan, dari lima sektor dominan penyumbang pajak di daerah diantaranya, industri pengolahan mengalami pertumbuhan netto tertinggi dibandingkan sektor lainnya. Tercatat penerimaan dari sektor industri pengolahan mengalami kenaikan hingga 23,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Jadi, industri pengolahan sebagai penyumbang terbesar penerimaan pajak karena adanya pemurnian nikel di Morosi, Kabupaten Konawe yang tetap berjalan normal dengan kapasitas cenderung bertambah akibat moratorium ekspor ore,” ujarnya
Ia melanjutkan, sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan positif yaitu sektor jasa Keuangan dan asuransi yang tumbuh sebesar 5,10 persen. Sektor ini menyumbang pajak Rp 93,776 miliar atau berkontribusi sebesar 7,23 persen. Pertumbuhan pada sektor ini dikarenakan meningkatnya penyaluran pembiayaan kepada masyarakat sejak pandemi Covid-19.
Sementara itu, tiga sektor lainnya yang meliputi sektor konstruksi, pertambangan dan penggalian, serta perdagangan besar dan eceran mengalami penurunan akibat terhambatnya kegiatan ekonomi sebagai dampak dari pandemi Covid-19, pengalihan anggaran APBN atau APBD dari pembangunan infrastruktur ke penanganan Covid-19, dan pemanfaatan insentif pajak.
“Dari sektor lainnya rata-rata mengalami penurunan pertumbuhan, hal ini dikarenakan kondisi ekonomi, konsumsi, dan daya beli masyarakat melemah selama masa pandemi Covid-19,” tutupnya. (B)
Reporter: Sri Ariani
Editor: Wulan