KONUT, LENTERASULTRA.COM – Seorang Ibu di Desa Kokapi Kabupaten Konawe Utara, bernama Sarima, rela berjalan kaki sejauh 4 Km di kaki gunung untuk menyambung hidup karena turut merasakan perihnya dampak dari pandemi covid-19 yang sempat melumpuhkan perekonomian seluruh masyarakat. Selama pandemi covid-19 ia memilih untuk mengelola tanah kerabatnya untuk dijadikannya lahan perkebunan sayur. Dari hasil pertaniannya itu digunakanya untuk menafkahi anak dan cucunya.
“Ini bukan tanah ku tanahnya orang, kita bagi hasil, jadi saya tanam sayur disini hasilnya saya bawa dipasar untuk dijual, kadang juga tetangga tunggui saya depan rumah untuk beli sayur ku,” ujarnya sambil memetik sayurannya.
Sarima selama ini dibantu oleh suaminya, berangkat sejak pagi dan pulang sebelum magrib tiba, nampak dilahan tersebut ada banyak sayur labu yang telah berbuah, dan banyak sayur lainnya seperti, kacang panjang, terong, buncis, dan macam-macam sayur lainnya.
Untuk pendapatannya biasa dalam sehari jika musim panen berkisar Rp200 hingga Rp 350 ribu, tapi diakuinya itu sudah cukup ketimbang saat awal pandemi melanda Indonesia.
“Tidak bisa kalau kita hanya mau harap pendapatan dari anak, karena mereka juga kesulitan kerja selama pandemi,” tutupnya. .(Ads/Nurhayatul Islamia).
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibubapakpakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun