KONAWE, LENTERASULTRA.COM – Aktifitas perusahaan di PT VDNI dan PT OSS mulai dihentikan. Puluhan warga melarang masuk dan melakukan pemalangan paksa kepada setiap karyawan dan kendaraan yang bakal bekerja di tempat tersebut. Salah seorang massa yang juga merupakan pengurus SPTK Kabupaten Konawe, Endang Saputra menuturkan, bahwa pihaknya melakukan pemblokiran agar seluruh karyawan bisa bersama-sama menuntut hak-haknya.
Pantauan lapangan awak Lenterasultra.com, warga melakukan pemblokiran sejak Senin (14/12/2020) pukul 05.00 Wita, tepatnya di Desa Labota, Morosi, Kabupaten Konawe. Selain itu, mereka juga melakukan orasi dengan menggunakan mobil sound system, beberapa petaka dan bendera.
“Kita harus berjuang bersama, tidak boleh ada karyawan yang masuk sebelum tuntutan kami dipenuhi,” ujarnya.
Tak hanya itu, puluhan mobil pengangkut material juga dihentikan secara paksa. Akibatnya kemacetan pun tak terhindarkan. Untuk mengantisipasi adanya gerakan tambahan, ratusan aparat keamanan baik polisi, tentara dan security berusaha menghadang massa yang datang. Sampai saat ini, massa masih melakukan orasi sembari menunggu anggota yang lain bertandang di tempat tersebut.
Untuk diketahui, alasan buruh melakukan aksi mogok dan unjuk rasa tersebut karena mereka menilai sikap perusahaan tidak terbuka. Perusahaan menerapkan peraturan secara kaku, kurang luwes dan kurang tanggapnya manajemen perusahaan, sehingga terjadi kesenjangan sosial antara tenaga kerja lokal dengan tenaga kerja asing baik dari gaji, fasilitas dan lain lainnya. (A)
Reporter: Herlia Omputo Sangia
Editor: Wulan