KENDARI, LENTERASULTRA. COM – Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara dinilai masih rendah dibandingkan dengan potensi pariwisata yang dimilikinya. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra, H. Abdurrahman Shaleh, dalam talk show pariwisata, Selasa (8/12/2020).
Abdurrahman Shaleh mengatakan, salah satu sektor yang sangat erat dengan pengawetan dan pengembangan kebudayaan khas Sultra adalah sektor pariwisata. Pada sektor itu, kolaborasi antar nilai kebudayaan lokal akan menemukan sistem yang mampu memberikan nilai tambah buat masyarakat.
“Karena itu, pengelolaan pariwisata kita harus mampu membuka terhadap lahirnya kolaborasi pada kebijakan-kebijakan yang ramah dengan akses kebudayaan lokal,” ujarnya.
Dalam kegiatan yang digelar dengan penerapan protokol kesehatan itu, saat ini pihaknya sedang mencanangkan lahirnya Perda Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda) Provinsi Sultra tahun 2016-2031.
“Dalam Perda itu terdapat visi pembangunan kepariwisataan daerah yakni terwujudnya Sultra sebagai destinasi wisata andalan yang berkelas dunia, berbudaya, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,” tuturnya.
Dalam situasi wabah pandemi Covid-19, Ketua DPRD Sultra itu berharap agar sektor pariwisata di Sultra dapat berdaya saing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan lapangan kerja dan menjadi multiplayer effect untuk pengembangan sektor perekonomian yang lain.
“Sektor pariwisata memberikan peran sebesar 10,28 persen atau 13 juta orang dalam penyerapan tenaga kerja nasional yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Semoga masyarakat kita juga bisa memanfaftkan potensi pariwisata yang ada demi memenuhi kehidupan dan meningkatkan ekonomi selama terlebih saat pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya. (Ads/Herlis Omputo Sangia).
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibubapakpakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun