BUTON, LENTERASULTRA.COM – Seorang pemuda di Desa Togomangura, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, tewas tersetrum kawat pagar kebun milik warga yang dialiri listrik. Kejadian nahas itu dialami korban Yudi (21) usai mengkonsumsi minuman keras bersama empat rekannya.
Kasat Reskrim Polres Buton, AKP Dedi Hartoyo menuturkan, insiden itu terjadi pada Minggu (6/12/2020) sekitar pukul 01.30 Wita. Saat itu Yudi bersama empat rekannya yakni AN (25), SF (26), AM (32), dan N (33), hendak mengkonsumsi miras pada salah satu rumah di kebun milik warga yang bertempat di Desa Togomangura.
“Kebun itu milik warga yang bernama La tono (30) warga Dusun Wonco Desa Togomangura,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Minggu (6/12/2020).
Dedi menjelaskan, saat tiba di kebun milik warga itu, salah satu dari pemuda menaikkan saklar lampu yang saat itu padam. Namun saat para pemuda itu mengkonsumsi miras, tiba-tiba terdengar teriakan dari seseorang dari luar rumah yang menakuti mereka dengan terikat “ada polisi”.
Sontak, korban bersama empat rekannya berlarian untuk mengamankan diri. Korban bersama AN (25) dan AM (32) saat itu berlari menuju samping rumah. Sementara dua rekan lainnya menuju belakang rumah.
“Di saat Korban berlari meninggalkan rumah kebun, korban terjatuh akibat terkena kawat pagar yang saat itu sedang dialiri aliran listrik, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia,” jelas Mantan Kapolsek Ranomeeto itu.
Sebelum terjatuh, kata Dedi, kedua rekan korban, sebelumnya mendengar suara Yudi yang berteriak. Namun saat diperiksa korban sudah tergeletak di samping pagar kebun. Yudi juga sempat dibawa ke Puskesmas namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan sudah meninggal dunia.
Dari keterangan pemilik kebun, La Tono (30), bahwa kebun miliknya itu dipasangkan kawat pagar yang dialiri listrik untuk mengantisipasi gangguan hewan atau pihak yang bermaksud mencuri tanaman. Sementara dari keterangan rekan korban, tidak diketahui orang yang saat itu berteriak “ada polisi” karena berada di luar rumah. Sementara pemilik kebun tidak berada di tempat tersebut.
“Sampai sekarang belum ditau,” kata Dedi.
Atas insiden itu, pihak keluarga korban mengaku mengiklaskan kejadian yang menimpa korban dan tidak membawa ke proses hukum selanjutnya.
“Orang tua korban tidak mempermasalahkan kasus kematian anaknya itu, karena kejadian itu timbul dari kesalahan sang anak dengan rekannya yang lain,” pungkas AKP Dedi Hartoyo. (B)
Reporter: Laode Ari
Editor: Wulan