BUTON TENGAH, LENTERASULTRA.COM – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk), sehingga dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara. Hal ini dikarenakan IPM sebagai pengukuran, perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup, sehingga penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) telah menyelenggarakan program Beasiswa Samahuddin-La Ntau (Samatau) dalam rangka menaikan Indeks Pembangunan Manusia Buteng. Beasiswa Samatau tersebut terbagi dua ketegori, yakni kategori beasiswa berprestasi dengan jumlah 48 orang penerima dan kategori beasiswa tidak mampu dengan jumlah penerima 89 orang.
“Jadi totalnya semuanya 137 dengan jumlah aggaran 750 juta, beasiswa prestasi 300 juta dan Beasiswa tidak mampu 450 juta,” tutur Bupati Buteng H. Samahuddin, saat menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa secara simbolis, Jumat (4/12/2020)
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buteng, Abdullah menegaskan, selama ini pihak Pemda telah bekerja keras dalam menaikan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Buton Tengah.
Mulai dari pembangunan ruang belajar untuk kenyamanan siswa dalam belajar, pemberian honor GTT yang tertinggi se-Sultra dengan total 1.080.000 perbulannya, dan penyiapan anggaran bagi guru GTT dan PNS yang ikut sertifikasi. Ditambah lagi, Lanjut Ambuddlah, tahun 2019 Pemda Buteng telah naik peringkat enam yang sebelumnya menjadi juru kunci (renking 17) karena nilai ujian nasional paling rendah dari 17 kabupaten/kota se-Sultra.
“Jadi, salah anggapan masyarakat kalau Pemda Buteng tidak memperhatikan IPM selama ini,” tegasnya
Olehnya itu, dengan hadirnya beasiswa Samatau yang telah berjalan selama tiga tahun ini diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia kabupaten Buteng dan memacu semangat adik-adik pelajar dalam melanjutkan pendidikan kejenjang tertingginya.
“Jadi beasiswa ini akan berlanjut terus setiap tahun, dan perlu diketahui untuk membangun IPM itu harus membutuhkan waktu dan tidak langsung dilihat hasilnya, IPM tidak sama dengan proyek fisik yang langsung dilihat hasilnya,” pungkasnya
Sebagai tambahan, pencairan anggaran beasiswa Samatau akan ditranfer lagsung kekening masing-masing penerima beasiswa dan akan ditranfer mulai hari Senin (7/12/2020). (Adv)