KENDARI, LENTERASULTRA.COM – PlT Bupati Konawe Selatan (Konsel), Arsalim Arifin, menanggapi pelaporan dirinya atas penggunaan rumah pribadinya sebagai posko pendukung salah satu pasangan calon Bupati Konsel pada pilkada 9 Desember mendatang. Arsalim mengatakan, bahwa rumah tersebut memang miliknya, namun tempat itu juga sebagai Kantor Sekretariat Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Konawe Selatan.
“Jadi kenapa rumah saya itu dijadikan posko pemenangan salah satu calon Bupati Konsel karena itu memang kantor Gerindra,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (3/12/2020).
Wakil Bupati Konawe Selatan ini juga menuturkan, bahwa pihak kuasa hukum salah satu calon bupati yang melaporkan dirinya ke Bawaslu Konsel atas penggunaan rumah tersebut tidak memiliki dasar. Pasalnya rumah itu milik pribadinya dan bukan rumah dinas.
Selain itu, sejak partai Gerindra menyatakan dukungan sebagai partai pengusung terhadap salah satu calon Bupati dan wakil Bupati Konawe Selatan nomor urut 3 Endang-Wahyu, tempat itu langsung dijadikan posko pemenangan terhadap kandidat dengan Akronim Ewako tersebut.
“Nah Gerindra itu partai yang mengusung pasangan calon bupati nomor urut 3. Jadi kan wajar mereka menggunakannya menjadi posko mereka,” lanjut Arsalim.
Demikian juga dengan tuduhan bahwa ia menunjukkan tidak netral sebagai pejabat pemerintah dengan terpapang dirinya di dalam baliho di posko tersebut. Namun menurutnya hal itu tidak memiliki keterkaitan dengan jabatannya sebagai Plt Bupati.
“Di baliho itu kan tertulis ketua DPC Gerindra, bukan Plt Bupati. Jadi seharusnya dibedakan antara jabatan partai dengan jabatan sebagai kepala pemerintahan,” jelasnya.
Selain itu pula, meski menjadi Ketua Partai Gerindra, Arsalim mengaku tidak ingin melanggar jabatan sebagai kepala pemerintahan selama menjabat Plt Bupati. Dia juga mengaku tidak pernah terang-terangan memberikan dukungan kepada salah satu kandidat yang diusung partai Gerindra.
“Jadi memang saya nda mengambil cuti walau sebagai ketua partai atau ikut mendukung, karena saya menjaga marwah netralitas sebagai penyelenggara negara,” tukasnya. (B)
Reporter: Laode Ari
Editor: Wulan