KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Tim Operasi Yustisi yang melibatkan unsur TNI, Polri, Satpol PP, Dinkes, Dishub dan BPBD Kota Kendari terus melakukan pencegahan penularan Covid-19. Rutinitas itu dilakukan setiap pagi, siang dan malam hari. Sayangnya, meski sudah di imbau dan diingatkan setiap malamnya pelanggar masih saja terjadi. Bahkan, warga yang berada di tempat kerumunan sering kucing-kucingan dengan aparat yang berjaga.
Meski sudah berulangkali diimbau untuk mematuhi prokes, Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat (Binmas) Satpol PP Kota Kendari, Yusri, P. SH., M.Si menyebut masih ada warga yang mengabaikan aturan itu.
“Sudah berkurang pelanggar. Ada juga yang masih lalai dan setiap kali lihat petugas sudah masuk MTQ yang lupa bawa masker terutama suka sekali lari-lari. Kaya main kucing-kucingan,” ucapnya.
Saat awak Lenterasultra mengikuti operasi yang dimulai sejak pukul 20.30 Wita, Minggu (29/11/2020) warga yang kucing-kucingan dengan petugas operasi yustisi macam-macam motifnya. Ada yang berpura-pura minum, makan, merokok, menutup hidung dengan jaket dan jilbab lalu perlahan-lahan meninggalkan tempat duduknya. Tak ingin kejebolan, aparat yang berjaga menyisiri setiap orang di tempat keramaian baik di MTQ, Kali Kadia, Jembatan Teluk, Jembatan Kuning, Kebi, toko-toko bahkan tempat-tempat karaoke.
Malam itu, suasana masih ramai, sekelompok pemuda asik bermain kartu dan bercanda bersama rekannya. Nampak, mereka mengenakan masker tetapi tak menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya. Imbauan dilakukan, Kabid berkelahiran Agustus 1971 itu mengambil sebuah microfon di salah satu kedai. Sembari menyosialisasikan Peraturan Wali Kota (Perwali) Kendari nomor 47 tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan, langkah itu sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19.
“Mohon waktunya sebentar, bapak dan ibu kami dari operasi yustisi tak akan bosan mengajak masyarakat semua untuk menerapkan prokes Covid-19 dengan mematuhi 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” ucapnya di hadapan warga.
Suasana menghening dan fokus ke sumber suara. Tampak petugas gabungan mengatur jarak pengunjung dan mengecek tempat cuci tangan pelaku usaha. Beberapa diantaranya berusaha menyelinap lari tetapi kedapatan. Saat itu, beberapa warga yang melanggar di eri sanksi melafalkan Pancasila dan push up.
Pasca operasi dan mengedukasi warga, Yusri yang mulai bertugas sejak September 2020 bersama tim nya meninggalkan lokasi keramaian itu. Dalam perjalanan menuju posko utama, ia berkata bahwa ada keseruan tersendiri saat berhadapan langsung dengan masyarakat.
“Kalau mereka menurut dan kasus baru corona menurun, kami juga sangat senang. Tapi kalau banyak yang kapatuli baik perorangan dan pelaku usaha, kami hawatir jangan sampai kasus baru juga meningkat,” pungkasnya.
Sebelum mengakhiri tugas dan mengikuti apel penutupan, ia berharap agar Covid-19 di Sultra bahkan di Indonesia dapat segera berakhir dan masyarakat bisa beraktifitas seperti sediakala.(Ads/Ilma).
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibubapakpakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan