MUNA, LENTERASULTRA.COM – Tiga yayasan di Kabupaten Muna yakni SMK Tekhnologi Maligano, SMK Tekhnologi Informatika Lohia dan SMP Tekhnologi Lohia tidak bisa menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring. Untuk aktivitas belajar tidak mandek, pemilik yayasan menggelar PBM luring.
“Kita belajar luring karna susah jaringan internet disini,” ujar Pendiri Yayasan, Rasmin S.Si.
Untuk tetap memberikan ilmu pengetahuan bagi peserta didiknya, Rasmin bersama pimpinan yayasan lainnya sepakat melakukan PBM tatap muka langsung atau luring tanpa mengabaikan prokes Covid-19.
“Siswa yang masuk pakai shift. Ada yang masuk pagi dan ada juga siang. Ada sekitar 15 siswa setiap ruangan, jaraknya kurang lebih dua meter. Jamnya kita kurangi, mata pelajaran yang empat jam sisa dua jam, yang dua jam sisa satu jam,” ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Asrun Lio mengatakan bahwa saat ini SMA maupun SMK telah melakukan intruksi untuk menyediakan APD lengkap. Semuanya agar terhindar dari paparan Covid-19.
“Semua sekolah harus menyediakan sarana air bersih, sarana cuci tangan dan masker. Semuanya sudah terpenuhi,” tutupnya.
Ia berharap, semua sekolah benar-benar menjaga ketat protokol kesehatan Covid-19 yang telah diterapkan dapat dijalankan dengan baik demi menekan laju virus mewabah itu. (Ads/Nurhayatul Islamia)
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibubapakpakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun