Ribut Acara Lulo di Muna, Satu Tewas, Satu Luka Berat, Pelaku Dihakimi Massa

Personil Polisi dari Polsek Tongkuno melakukan olah TKP kasus penganiayaan di Sumpuo Desa Lakologou, Kecamatan Tongkuno, Kab. Muna, Sultra. Foto- SS WAG

MUNA, LENTERASULTRA.COM-  Acara lulo di Sumpuo, Desa Lakologou Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara berakhir duka.  Pemuda yang hadir di acara itu terlibat perkelahian. Akibatnya, satu pemuda bernama La Sandi meninggal dunia, satu pemuda lain bernama La Hamsa mengalami luka tusuk di dada, sementara pelaku yang belum diketahui identitasnya masih dicari Polisi.

Peristiwa berdarah di Sumpuo terjadi Senin (9/11/2020) sekitar pukul 02.00 wita. Belum diketahui pasti motif dan kronologis kejadian tersebut. Yang jelas, peristiwa tragis ini terjadi usai acara keramaian di rumah salah satu penduduk di daerah itu. “Kejadian penikaman terjadi di dekat rumahku,” kata Takdir, salah satu warga Sumpuo, Desa Lakologou.

Pemilik UD Anugerah di Desa Lakologou ini, tidak banyak tahu penyebab penganiayaan yang berujung maut tersebut. Namun berdasarkan informasi yang didapat, penikaman berujung duka berawal dari keributan di acara lulo. “Saya tidak tau persis apa awal masalahnya,” sambungnya.

Takdir bilang, sesuai kabar yang berkembang di Sumpuo, sebelum La Sandi menghembuskan nafas, korban sempat mengejar pelaku karena telah menikam rekannya, La Hamsa, di acara lulo. Namun naas, aksinya itu berujung maut. Pemuda yang dikejarnya dan belum diketahui identitasnya itu, kembali menikam La Sandi dibagian leher, saat berada di dekat rumah pemilik UD Anugerah.

“Jadi ada dua orang yang jadi korbannya. Pertama La Hamsa ditikam di dadanya. La Hamsa masih dirawat di rumah sakit di Raha. Kedua La Sandi ditikam dibagian leher dan meninggal. Kalau pelaku, informasinya di rawat di Puskesmas karena sempat dihajar massa,” kata Takdir, hari ini, Senin (9/11/2020).

Kepala Desa Lakologou, La Ode Fudi mengakui, jika La Sandi merupakan salah satu warganya. Kata Kepala Desa, La Sandi meninggal dunia akibat ditusuk dengan benda tajam di acara lulo di Lapangan, Kelurahan Kontumolepe. Sebelum meregang nyawa, salah satu warganya itu sempat dilarikan di puskesmas Tongkuno, namun nyawanya tidak bisa terselamatkan.

Selain La Sandi, La Hamsa juga jadi korban penikaman. Kata La Ode Fudi, kondisi La Hamsa juga mengalami luka tusuk di dada dan masih menjalani perawatan di rumah sakit umum Raha. “Informasinya, pelaku dari Wantiworo (salah satu desa di Kecamatan Kabawo). Pelakunya masih diselidiki polisi,” kata La Ode Fudi.

Supri, Lurah Kontumolepe, Kecamatan Tongkuno tidak tahu ada acara lulo di wilayahnya, Minggu malam (8/11/2020). Dia baru mengetahui setelah ada masalah penganiayaan. Supri juga mengiyakan bila buntut dari acara keramaian itu, menyebabkan dua korban jiwa, dimana satu warga Sumpuo meninggal dunia, sementara satu penduduk lainnya mengalami luka berat. “Saya lagi menuju rumah duka. Korban meninggal ini, cucunya salah satu warga saya,” kata Supri Senin pagi, sekitar pukul 07.00 wita.

Kapolsek Tongkuno, Ipda Muh Nexon membenarkan ada penganiayaan dengan korban meninggal dunia di wilayahnya. Meski begitu, Nexon belum mengetahui pasti kronologis kejadian dan motifnya. “Iya, Saya lagi dalam perjalan menuju lokasi (Tempat Kejadian Perkara),” kata Kapolsek Tongkuno saat dikonfirmasi, Senin (9/11/2020) sekitar pukul 06.37 wita.

Nexon mengaku, penganiayaan diacara lulo itu menyebabkan satu korban jiwa dan satu luka berat. Kapolsek Tongkuno belum memberikan informasi lebih banyak, karena personilnya sedang sibuk menangani korban penganiayaan serta yang diduga pelaku. “Satu meninggal, satu dirawat di Puskesmas Wakuru (Tongkuno). Nanti kronologisnya, karena belum ada penjelasan lengkap,” ungkap Nexon.

Penulis : Adhi

 

acara lulo berakhir dukakorban meninggal duniaPolres munaPolsek tongkuno