Meski Terjadi Resesi, Ekonomi Indonesia Dinilai Mulai Membaik

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo. Ist.

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pandemi Covid-19 membuat ekonomi Indonesia mengalami resesi. Kemerosotan terjadi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun yang mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Walaupun terlihat dari kuartal dua dengan angka 5,3 persen dan pada kuartal ketiga mines 3,49 persen, namun indikator pada kuartal tiga tumbuh secara signifikan.

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, Kebijakan pemerintah sudah ada berada di jalur yang benar. Tinggal melakulan akselerasi. Karena ampir semua indikator kuartal tiga mengalami pertumbuhan sangat signifikan.

“Yang menarik kalau jika dibandingkan dengan kuartal tiga 2019 tahun ini tumbuh positif dan ini kabar baik. Birokrasi ternyata bisa bekerja dengan efektif dan efisien terbukti dari sisi belanja pemerintah yang tumbuh sangat bagus di kuartal tiga ini mencapai 9,8 persen.

Alokasi stimulus untuk penanganan Covid-19 mencapi 4,2 persen. Ini menjadi nilai terbesar pertama dan modal sosial ini hari dipertahankan untuk penataan kedepan untuk menjadi akselerator sehingga masayarakat pulih dari sisi income.

“Harapan kita semua pandemi bisa melewati pandemi dan faktor kesehatan paling penting untuk kita tekan. Serta kita tetap fokus pada sekto- sektor yang mulai tumbuh di tengah pandemi ini sebagai langkah pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya. (Ads/Iksan Maligano)

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun

Ekonomi Indonesia Dinilai Mulai MembaikIndonesiaMemasuki ResesiSultra