KENDARI, LENTERASULTRA.COM-
Kondisi pelabuhan Feri Tampo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat memiriskan. Hampir semua fasilitas yang ada di dalam areal pelabuhan sudah rusak, keropos, bahkan hilang dan jatuh ke laut.
Pemandangan seperti itu, sudah bertahun-tahun terjadi. Parahnya, meski dengan kondisi seperti itu, pelabuhan Feri yang menghubungkan Pulau Muna dan Konawe Selatan, seperti jarang tersentuh pemeliharaan. Amatan wartawan lenterasultra.com, berbagai fasilitas di dalam pelabuhan yang sudah rusak.
Selain tiang dermaga movable bridge (MB) atau jembatan bergerak yang sudah keropos dan menyebabkan lantai dermaga terlihat turun dan terancam jatuh ke laut, bolder atau perangkat pelabuhan untuk menambatkan kapal di dermaga, juga ikut tercabut. Ada lima bolder disiapkan di pelabuhan Tampo.
Dari lima bolder, tiga diantaranya sudah copot dan hilang. Pengikat tali kapal yang biasanya terbuat dari besi cor itu, jatuh ke laut. Sementara dua bolder lainnya, tinggal menunggu waktu terlepas. Fasilitas lain yang hilang di pelabuhan Tampo adalah fender atau dolphin, tempat kapal bersandar di dermaga.
Ada lima fender di pelabuhan Tampo. Rinciannya, masing-masing dua disisi kiri dan kanan, serta satu dibagian kiri dan kanan Mobile Bridge (jembatan bergerak). Dari lima perangkat pelabuhan yang dibuat untuk meredam benturan kapal pada dolphin, semuanya sudah terlepas dan jatuh ke laut.
Tidak hanya itu, catwalk, jembatan yang menghubungkan dermaga menuju dolphin juga sudah rusak. Perangkat pelabuhan yang digunakan petugas kepil untuk menuju bolder nyaris roboh. Selain itu, pagar pembatas atau railing juga sudah banyak yang rusak dan lepas.
Sarifuddin, salah satu pengguna fasilitas pelabuhan Tampo mengatakan, dengan berbagai perangkat pelabuhan yang rusak dan hilang, pelabuhan Tampo sebenarnya sudah tidak layak pakai dan butuh perbaikan total. “Pelabuhan ini menjadi salah satu jalur terpadat untuk penyebrangan kendaraan bermotor. Pelabuhan Tampo juga menjadi pintu keluar masuk pulau Muna dan daratan Kendari. Seharusnya Dinas Perhubungan selaku instansi tehnis peduli dan memperhatikan pelabuhan Tampo termasuk dermaga Feri lain di Sultra,” ungkap penduduk asal Muna ini.
Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Hado Hasina mengatakan pelabuhan Feri Tampo memang sudah banyak yang rusak. Sebab, fasilitas umum itu, sudah cukup lama dibangun. “Pelabuhan Tampo itu sudah 30 tahun. Makanya akan ditutup sementara pelayanannya untuk dilakukan perbaikan,” katanya.
Penulis : Adhi