KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Mengoptimalkan sektor kerajinan melalui pendampingan, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Tenggara, Agista Ariyani Ali Mazi, menyetujui MoU bersama Bank Indonesia menjadi solusi.
Penandatangan nota kesepahaman antara Ketua Dekranas, Wury Ma’ruf Amin dan Gubernur Bank Indonesia (BI), Doni Primanto Joewono, pada acara KKI 2020 seri ke-2, menurutnya menjadi hal penting dalam pendampingan di sektor kerajinan. Hal ini diungkapkan Agista Ariyani Ali Mazi, setelah mengikuti kegiatan MoU tersebut secara virtual.
“Selama beberapa tahun ini, sebelum penandatanganan MoU, Dekranasda Sultra sudah melakukan kerjasama dengan BI. Selama ini kita telah menguatkan kerajinan tenun. Kedepannya kita akan mencoba memperluas kerajinan lainnya, seperti perak yang lainnya di Sultra”, ungkapnya.
Ia mengatakan, saat ini di Provinsi Sultra masih banyak wilayah yang tidak terjangkau dengan internet sehingga menjadi kendala dalam pemasaran digital.
“Semoga dengan adanya MoU kerja sama dengan Bank Indonesia bisa menjadi solusi masalah tersebut,” imbuhnya.
Ketua Tim Penggerak PKK tersebut juga mengakui, selama pandemi Covid-19 sektor kerajinan sangat terpukul. Namun, itu tidak boleh menyurutkan kreatifitas untuk terus berkembang dan memanfaatkan digitalisasi dalam pemasaran menjadi hal yang solutif. (Ads/Ilma)
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun
Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19. Lenterasultra.com mengajak seluruh pembaca ikut mengkampanyekan protocol kesehatan di setiap aktifitas sehari-hari. Ingat pesan ibu, pakai masker, selalu mencuci tangan dan tetap menjaga jarak.