Indonesia Kapalkan Bungkil Kelapa dari Manado Senilai Rp 17,7 Miliar ke India

 

Produk bungkil kelapa milik Pt Cargil Indonesia di ekspor ke India

MANADO, LENTERASULTRA.COM – Aktivitas ekspor Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus bergeliat di masa pandemi Covid-19. Kali ini, Sulut mengapalkan 6.300 ton bungkil kelapa milik PT. Cargill Indonesia ke India dengan nilai mencapai Rp17,7 miliar.

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado  memastikan komoditas tersebut telah tersertifikasi dan bebas dari hama hidup.

“Kami mendorong para eksportir agar tidak lagi mengekspor komoditas mentah ke luar negeri. Olah dahulu minimal menjadi barang setengah jadi agar komoditas pertanian tersebut memiliki nilai tambah,“ kata Kepala Balai Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan, melalui keterangan tertulisnya dikutip Asiatoday.id, Senin (21/9/2020).

Di India, bungkil kelapa ini digunakan sebagai bahan pakan campuran ternak.

Bungkil Kelapa merupakan pakan ternak sumber protein selain bungkil kedelai, bungkil kelapa sawit maupun bungkil kacang tanah.

Kandungan protein yang cukup baik dan memiliki tingkat kesukaan yang ditunjukan oleh ternak (palatabilitas) yang baik menjadikan bungkil kelapa banyak diminati oleh para peternak sebagai pakan tambahan.

Kandungan protein bungkil kelapa berkisar antara 20-22 persen. Bungkil kelapa sangat cocok sebagai pakan sapi perah dan dapat digunakan sampai 30 persen dalam ransum.

Komoditas ini merupakan produk samping asal kelapa yang masuk dalam 10 komoditas unggulan Kementerian Pertanian yang didorong secara khusus pada Gratieks, atau Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor.

“Potensi ekspor kelapa maupun produk turunan sampai ke limbahnya dari Sulawesi Utara sangat besar,” kata Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian.

Jamil mengungkapkan, bungkil kelapa sudah mengalami proses pengolahan, sehingga memiliki daya simpan yang lebih lama dan memiliki nilai tambah sehingga dapat tembus pasar ekspor. (ATN)

India